Pemerintah Dinilai Abai, Atlet Bisa Kehilangan Motivasi
Tak hanya itu, Didi juga melontarkan kritik keras terhadap kinerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait yang dianggap tidak peka terhadap kebutuhan atlet. Ia menilai eksekutif menunjukkan ketidakseriusan dalam mengurus pencairan bonus, padahal ini adalah bentuk penghargaan dan motivasi bagi para atlet.
“Saya melihat ada ketidakseriusan dari Pemprov NTB, terutama OPD yang bertanggung jawab dalam pencairan bonus. Mereka seakan tidak peduli dengan perjuangan para atlet. Seharusnya, pemerintah bisa lebih cepat bertindak, bukan justru diam dan membiarkan masalah ini berlarut-larut,” ujar Didi.
Lebih jauh, ia mengingatkan bahwa keterlambatan ini bisa berdampak negatif terhadap semangat para atlet. Jika mereka merasa tidak dihargai, motivasi untuk berprestasi di masa depan bisa menurun drastis.
“Bonus ini bukan sekadar angka di atas kertas, tapi bentuk penghargaan atas kerja keras mereka. Kalau atlet dan pelatih terus dikecewakan, bagaimana kita berharap mereka tetap semangat bertanding? Ini bisa melemahkan semangat juang mereka,” tambahnya.
Dengan kondisi ini, desakan kepada Pemprov NTB untuk segera mencairkan bonus semakin menguat. Jika pemerintah terus berdiam diri, bukan tak mungkin gelombang kekecewaan ini akan berujung pada aksi protes dari para atlet yang merasa hak mereka terus diabaikan.