Mataram – Lembaga Kajian Sosial dan Politik Mi6 akan menggelar perayaan hari ulang tahun Gubernur NTB periode 2018-2023, Dr. H. Zulkieflimansyah. Perayaan tersebut akan digelar di Tuwa Kawa Coffee & Roastery, 18 Mei 2025 pukul 20.30 Wita.
“Jabatan boleh berganti, tapi jejak kepemimpinan Bang Zul tak akan pernah terganti. Bang Zul bukan hanya memimpin, beliau menginspirasi. Meski tak lagi menjabat, sosoknya tetap hidup dalam ingatan dan hati kita semua,” kata Direktur Mi6 Bambang Mei Finarwanto didampingi Sekretaris Mi6, Lalu Athari Fathulah, Dewan Pendiri Mi6, Hendra Kusumah dan Panitia acara Rindu Dr Zul , Abdul Majid dan Fihir di Mataram, Senin (21/5/2025).
Analis politik kawakan Bumi Gora yang karib disapa Didu ini mengatakan, perayaan ulang tahun tersebut mengambil tema “Rindu Bang Zul”. Perayaan sendiri telah disetujui oleh mantan Gubernur NTB yang saat menjabat dikenal sebagai pemimpin daerah yang sangat humble tersebut.
Didu mengungkapkan, Bang Zul akan melakukan monolog dalam perayaan hari jadi ini. Testimoni dari perwakilan masyarakat juga akan disampaikan. Testimoni serupa juga akan datang dari para tokoh-tokoh Bumi Gora. Rencananya, para pentolan aktivis di Bumi Gora, juga akan serentak hadir.
“Ada pemimpin yang hadir karena jabatan, tapi ada juga yang tetap dikenang karena pengabdian. Perayaan Ultah Bang Zul ini akan menjadi agenda rutin Mi6,” ucap Didu.
Tahun lalu, perayaan ultah serupa juga digelar Mi6 untuk Bang Zul di tempat yang sama. Menurut Didu, memimpin NTB selama lima tahun, Bang Zul layak mendapat penghormatan dari siapa pun.
Sementara itu Sekretaris Mi6, Lalu Athari menegaskan, Mi6 mengambil langkah untuk merayakan Ultah Bang Zul sepenuhnya didorong oleh ekspresi emosional kolektif. Tidak ada yang mewajibkan Mi6 melakukan hal ini. Tidak ada pula yang memberi instruksi. Yang ada, hanya rasa cinta yang muncul dari pengalaman pernah dipimpin oleh sosok seperti Bang Zul yang benar-benar hadir untuk masyarakat.
“Ini adalah bentuk penghargaan tertinggi yang tidak bisa dibeli atau dipaksa,” kata Lalu Athari.
Program bisa selesai. Proyek bisa diganti. Tapi pengaruh kemanusiaan seorang pemimpin yang peduli, kata Lalu Athari, akan tetap hidup dalam memori sosial. Karena itu, perayaan Ultah Bang Zul ini sesungguhnya adalah perayaan tentang kenangan akan ketulusan, integritas, dan perhatian yang pernah dirasakan secara langsung dari kepemimpinan Bang Zul. Jejak seperti ini kata Didu, tidak tercatat dalam dokumen, tapi akan terekam dalam hati.