banner 728x250

Gelar Sosialisasi RAN Pasti, BKKBN Minta NTB Tekan Angka Stunting

Inspektur Utama BKKBN Ari Dwikora Tono mengatakan, NTB merupakan salah satu dari 12 provinsi prioritas yang memiliki prevalensi stunting tertinggi di Indonesia.(Foto: Istimewa)
banner 120x600
banner 468x60

Sementara itu, Gubernur NTB Zulkieflimansyah menyatakan bahwa meski angka prevalensi stunting di NTB cukup tinggi yaitu diatas 30 persen. Untuk mengatasinya NTB terus mengembangkan 4 (empat) strategi dan sejumlah program aksi penanganan stunting, yakni melalui peningkatan SDM, peningkatan kualitas pemberian makan bayi dan anak, peningkatan edukasi gizi dan penguatan intervensi gizi di puskesmas dan posyandu.

“Keeempat strategi tersebut dibarengi dengan program promosi konseling Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA), promosi dan konseling menyusui serta pemantauan terhadap pertumbuhan dan perkembangan bayi dan anak,” katanya.

banner 325x300

“Termasuk pemberian suplementasi Tablet Tambah Darah (TTD) ibu hamil dan remaja serta pemberian vitamin A dan makanan tambahan lainnya bagi ibu hamil dan balita,” imbuh Zulkieflimansyah.

Untuk itu, saat ini NTB tengah fokus melakukan penguatan gizi dengan pendekatan siklus hidup 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dan remaja. Selain itu Pemprov NTB juga dibantu oleh generasi milenial yang tidak hanya menjadi subjek dalam program ini, melainkan juga sebagai partner yang siap untuk diajak kerja sama menuntaskan masalah gizi dan stunting di NTB.

“Oleh karena itu melalui sosialisasi RAN PASTI di NTB menjadi penting mengingat BKKBN sedang memfinalisasi RAN PASTI dengan pendekatan keluarga berisiko stunting,” tuturnya.(*)

banner 325x300