Sumbawa Barat – Sebuah video yang mencuat ke publik mengguncang Desa Sapugara Bree, Sumbawa Barat. Diduga, oknum Kepala Desa berinisial JML secara terang-terangan menggunakan ancaman penghentian bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) sebagai senjata politik. Dalam video tersebut, JML terlihat memaksa warga untuk mendukung pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Fud-Aher.
Dengan nada tegas, JML menyatakan bahwa siapa pun yang tidak mengikuti pilihannya akan kehilangan bantuan PKH. “Kalau tidak ikut saya, urusan kalian. Tapi kalau mau bantuan tetap mengalir, dukung pasangan Fud-Aher,” ujarnya tanpa ragu di hadapan warga dan staf desa.
Lebih mengejutkan, JML juga mengakui bahwa ia telah menghapus sejumlah nama dari daftar penerima PKH, seolah keputusan tersebut ada sepenuhnya di tangannya. “Tahun ini ada yang sudah saya keluarkan dari PKH, karena saya yang menentukan siapa yang layak,” tambahnya.
Kasus ini segera memicu reaksi keras dari masyarakat dan pemerhati sosial. Ancaman seperti ini dianggap sebagai bentuk penyalahgunaan kekuasaan yang mencederai prinsip demokrasi. Sementara itu, warga desa yang terancam kehilangan bantuan hanya bisa berharap agar keadilan segera ditegakkan.
