Mataram – Ketua MPW Pemuda Pancasila Nusa Tenggara Barat (NTB), Eddy Sophiaan, mengutuk keras aksi brutal yang dilakukan oleh kelompok tidak dikenal dalam pengambilalihan paksa kantor Kadin di Kuningan, Jakarta. Tindakan ini dianggap sebagai aksi premanisme yang tidak bisa ditolerir, terlebih lagi disertai dugaan kekerasan terhadap Sekjen MPN Pemuda Pancasila, Arif Rahman.
“Kami sangat mengecam aksi pengambilalihan yang dilakukan secara paksa. Ini jelas-jelas bentuk premanisme yang mencoreng nilai-nilai demokrasi dan hukum,” ujar Eddy dengan tegas pada Rabu, (18/09).
Eddy Sophiaan juga memberikan dukungan penuh atas langkah hukum yang diambil Arif Rahman. Ia mendesak agar pihak kepolisian segera bertindak untuk menyelesaikan masalah ini sebelum memicu keresahan di wilayah lain. Eddy mengingatkan bahwa jika tidak ditangani dengan serius, kisruh ini bisa berdampak pada Pilkada serentak yang akan digelar November 2024 mendatang.
“Kami berharap pihak kepolisian segera bergerak cepat agar situasi ini tidak merembet ke daerah lain, khususnya menjelang Pilkada. Jangan sampai aksi premanisme ini mengganggu stabilitas dan jalannya demokrasi,” tambahnya.
