Mataram – Di balik kenyamanan dan kemudahan yang ditawarkan oleh teknologi finansial, ternyata terdapat ancaman serius yang mengintai masyarakat, yakni pinjaman online ilegal atau yang lebih dikenal dengan pinjol ilegal. Bank NTB Syariah baru-baru ini meluncurkan kampanye publik dengan slogan tajam “STOP Judi & Pinjol Ilegal”, sebagai upaya nyata untuk menyelamatkan masyarakat dari cengkeraman pinjaman yang tidak beretika.
Pinjol ilegal, yang sering kali menarik perhatian dengan iming-iming proses cepat tanpa syarat rumit, nyatanya membawa konsekuensi berat bagi para penggunanya. Dari bunga yang meroket tinggi hingga penagihan yang penuh ancaman, dampaknya bisa menggerus keuangan dan ketenangan hidup seseorang. Lebih buruk lagi, data pribadi peminjam sering kali disalahgunakan untuk kepentingan yang merugikan.”
Fenomena ini sangat mengkhawatirkan,” ujar Dirut Bank NTB Syariah, memberikan komentar tentang peningkatan kasus penipuan pinjol ilegal. “Orang-orang yang terjebak biasanya sulit untuk keluar karena mereka terus-menerus dipaksa untuk mengambil lebih banyak pinjaman guna melunasi utang sebelumnya,” tegasnya.
Bank NTB Syariah, dengan tekad membara, mengajak masyarakat untuk lebih cermat dan berhati-hati dalam memilih platform pinjaman. Mereka menekankan pentingnya memilih lembaga keuangan yang resmi dan terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) demi menjaga keamanan dan kenyamanan dalam bertransaksi. Melalui kampanye ini, Bank NTB Syariah tidak hanya ingin menekan angka penyalahgunaan pinjol ilegal tetapi juga mendidik masyarakat tentang pentingnya literasi keuangan.“
Di saat sulit seperti sekarang, kita tidak boleh sembarangan. Mengambil pinjaman dari lembaga ilegal hanya akan memperburuk situasi,” tambah Dirut Bank NTB Syariah. “Kita harus melindungi diri dan keluarga dari bahaya ini. Selalu pilih lembaga yang amanah, seperti Bank NTB Syariah.”
Dengan menggencarkan kampanye edukasi ini, Bank NTB Syariah berharap dapat menciptakan masyarakat yang lebih sadar dan waspada terhadap jebakan pinjol ilegal, sehingga mereka bisa mengambil keputusan keuangan yang lebih baik dan bertanggung jawab.