Lombok Timur – Dalam dunia protokoler kenegaraan, keberhasilan sebuah kunjungan pejabat tinggi negara tak hanya ditentukan oleh agenda di atas panggung. Ada kerja sunyi yang tak tampak mata, namun vital dalam menopang segalanya: pasokan listrik yang andal dan tanpa cela.
Pada Rabu, 11 Juni 2025, saat Ibu Wakil Presiden RI, Selvi Ananda Gibran, menginjakkan kaki di bumi Sasak dalam rangkaian kunjungan bertajuk Seruni Kabinet Merah Putih (KMP), PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (UIW NTB) mengaktifkan seluruh sistem siaga. Dari Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid hingga NTB Mall, aliran listrik dijaga ketat, tanpa boleh ada satu pun titik rawan.
Sri Heny Purwanti, General Manager PLN UIW NTB, tak sekadar memantau dari ruang komando. Ia turun langsung ke lapangan, mengawasi koordinasi pengamanan pasokan listrik di lima titik utama. Di sana, tak kurang dari 100 personel teknis disiagakan, didukung oleh genset dengan total kapasitas lebih dari 3 MVA dan UPS hingga 250 kVA.
“Untuk kami, ini bukan sekadar tugas teknis. Ini adalah bagian dari komitmen PLN dalam menjaga nama baik negara. Kami pastikan listrik menyala tanpa gangguan,” ujar Heny dengan penuh keyakinan.
Langkah preventif PLN sudah dimulai sejak jauh hari: inspeksi jalur distribusi, pengujian perangkat, pemeliharaan sistem, hingga integrasi pemantauan lewat sistem digital real-time. Semua dilakukan demi memastikan listrik tetap stabil saat agenda penting berlangsung.
Dengan daya mampu sistem kelistrikan Lombok mencapai 385 MW, dan beban puncak hanya sekitar 289 MW, PLN menyatakan kesiapan penuh dalam menghadapi berbagai kemungkinan. Bahkan, posko siaga terpusat juga disiapkan sebagai pengendali utama jika sewaktu-waktu diperlukan respons cepat.
Kunjungan Ibu Wapres di Lombok Timur sendiri membawa misi mulia: mendorong penguatan UMKM, meninjau layanan publik, serta memacu geliat ekonomi kreatif lokal. Dan PLN menjadi mitra diam-diam yang memastikan energi tetap menyala bagi setiap langkah perubahan itu.
“PLN akan selalu hadir di balik setiap momen strategis bangsa. Karena bagi kami, listrik bukan hanya soal teknologi, tapi tentang menghadirkan rasa aman, menjaga martabat negara,” pungkas Heny.