banner 728x250
Ekobis  

PLN Masuk Fortune Global 500, Tunjukkan Ketangguhan BUMN di Kancah Dunia

Sejumlah teknisi PLN tengah melakukan pekerjaan pemeliharaan jaringan listrik tegangan tinggi di atas menara Sutet yang membentang di tengah areal pertanian. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya menjaga keandalan pasokan listrik di wilayah Jawa-Bali, meski berada di medan ekstrem. (Dok. PLN)
banner 120x600
banner 468x60

Jakarta – Satu pencapaian monumental kembali diraih Indonesia di panggung dunia. PT PLN (Persero), raksasa listrik nasional, resmi menembus daftar prestisius Fortune Global 500 tahun 2025. Tidak tanggung-tanggung, perusahaan pelat merah ini langsung menempati posisi ke-469, sebuah loncatan prestisius yang menandai titik balik transformasi PLN menjadi korporasi kelas dunia.

Tak hanya soal angka, keberhasilan ini menjadi simbol kebangkitan BUMN Indonesia yang mampu berdiri sejajar dengan korporasi global raksasa dari Amerika Serikat, China, dan Eropa. Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyebut ini sebagai buah dari kerja keras kolektif selama bertahun-tahun dalam membenahi tata kelola, efisiensi keuangan, serta digitalisasi sistem kelistrikan nasional.

banner 325x300

“Masuknya PLN ke Fortune Global 500 bukan kebetulan, ini hasil dari arah strategis yang konsisten. Kami bangun PLN sebagai perusahaan yang bukan hanya besar secara aset, tapi juga cerdas, adaptif, dan tangguh,” tegas Darmawan.

Pada tahun 2024, PLN mencatat pendapatan fantastis Rp545,4 triliun, naik 11,9 persen dari tahun sebelumnya. Lonjakan ini ditopang oleh penjualan listrik sebesar 306,22 TWh, mayoritas diserap sektor rumah tangga, industri, dan bisnis. Angka konsumsi tersebut tidak hanya menunjukkan peningkatan aktivitas ekonomi nasional, tetapi juga makin kuatnya posisi PLN sebagai tulang punggung pembangunan.

Yang menarik, PLN tidak semata mengejar pertumbuhan, tapi juga menjalankan efisiensi menyeluruh. Melalui Cash War Room pusat kendali keuangan digital PLN berhasil mengintegrasikan pengelolaan likuiditas, anggaran, utang, hingga valuasi aset dalam satu platform yang real-time dan adaptif terhadap gejolak global.

Langkah ini berhasil menurunkan rasio utang terhadap ekuitas (DER) ke angka sehat 38,02% dan meningkatkan interest coverage ratio menjadi 3,71 kali indikator penting kesehatan keuangan perusahaan. Tak hanya itu, aset PLN juga melonjak menjadi Rp1.772,4 triliun, mempertegas posisi strategis perusahaan di sektor energi ASEAN.

Namun transformasi terbesar PLN justru terletak pada pergeseran budaya kerja dan pemanfaatan teknologi. Digitalisasi sistem distribusi, inovasi layanan pelanggan, dan pembangunan ekosistem energi hijau menjadi fondasi menuju masa depan.

“PLN bukan lagi sekadar perusahaan penyedia listrik. Kami ingin menjadi lokomotif transisi energi nasional, menjembatani kebutuhan pembangunan dan keberlanjutan,” kata Darmawan menutup pernyataannya.

Dengan capaian ini, PLN tak hanya mencatat sejarah sebagai perusahaan Indonesia pertama di daftar Fortune Global 500, tetapi juga membuka jalan bagi BUMN lain untuk bermimpi lebih besar menjadi juara di kandang sendiri dan disegani di panggung dunia.

banner 325x300