PLTP Atadei: Solusi Jangka Panjang untuk Kemandirian Energi
Saat ini, sistem kelistrikan di Lembata masih sepenuhnya bergantung pada PLTD dengan kapasitas daya mampu sekitar 6,5 MW. Dengan meningkatnya kebutuhan listrik, ketergantungan pada BBM menjadi tantangan besar, baik dari sisi pasokan maupun biaya operasional.
Kasirun, Manager Unit Pelaksana Proyek (UPP) Nusa Tenggara 3, menekankan bahwa PLTP Atadei akan menjadi solusi jangka panjang untuk memastikan pasokan listrik yang lebih stabil dan berkelanjutan. “Ketika PLTP Atadei beroperasi, kita bisa mengurangi ketergantungan pada BBM dan memperkuat ketahanan energi daerah,” katanya.
Tak hanya itu, proyek ini juga diharapkan memberikan dampak ekonomi yang luas. Dengan investasi besar yang masuk, akan terbuka lapangan kerja baru serta peluang usaha bagi masyarakat sekitar. Selain itu, industri dan sektor bisnis di Lembata juga akan mendapatkan manfaat dari pasokan listrik yang lebih andal dan berkelanjutan.
PLN dan Pemda Bangun Sinergi Demi Masa Depan Lembata
General Manager PLN UIP Nusra, Yasir, menegaskan bahwa PLN berkomitmen untuk terus membangun komunikasi dengan pemerintah daerah dan seluruh pemangku kepentingan. “Kami selalu memastikan bahwa setiap perubahan kepemimpinan daerah tidak menghambat kelanjutan proyek. Sinergi yang kuat adalah kunci keberhasilan,” katanya.
Dengan masuknya PLTP Atadei dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030, proyek ini telah mengantongi berbagai perizinan strategis, termasuk izin Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP), izin prinsip pembangunan, dan izin lingkungan.
“PLTP Atadei bukan sekadar proyek kelistrikan, ini adalah investasi jangka panjang bagi masyarakat Lembata. Dengan energi bersih, kita tidak hanya mengamankan masa depan listrik, tetapi juga menciptakan ekosistem pembangunan yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan,” pungkas Bupati Kanisius.