banner 728x250
Ekobis  

Merawat Kepercayaan, Menjaga Alam: PLN Gandeng Tokoh Adat dan Gereja Hadapi Penolakan Geothermal Flores

Perwakilan PLN berdialog bersama tokoh adat dan gereja di Flores, membahas masa depan proyek geothermal secara terbuka dan inklusif. (Foto: Istimewa)
banner 120x600
banner 468x60

Flores — Polemik seputar pengembangan panas bumi di Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Flores memasuki babak baru. PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra) tak tinggal diam dalam menghadapi gelombang penolakan. Alih-alih membalas dengan argumen teknokratis, PLN memilih jalan dialog, membuka ruang bagi semua suara, dan merangkul elemen masyarakat yang selama ini merasa tak didengar

Menyambut inisiatif Pemerintah Provinsi NTT, PLN bersama para pemangku kepentingan kini mendorong terbentuknya Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Isu Sosial dan Teknis. Satgas ini bukan sekadar tim teknis, melainkan ruang musyawarah yang inklusif tempat bertemunya pemerintah, LSM, keuskupan, akademisi, pengembang, hingga perwakilan masyarakat adat. Mereka akan bekerja langsung di lapangan untuk mengurai persoalan, mengonfirmasi fakta, dan mencari titik temu dalam kerangka yang adil.

banner 325x300

General Manager PT PLN UIP Nusra, Yasir, menyebut satgas ini sebagai tonggak penting dalam membangun kembali kepercayaan publik terhadap proses transisi energi.

“Kami sadar, proyek geothermal bukan sekadar urusan energi. Ini tentang relasi sosial, tentang bagaimana kami hadir dan mendengarkan keresahan masyarakat dengan hati terbuka,” ujar Yasir.

Menurut Yasir, geothermal menawarkan solusi strategis bagi ketahanan energi Flores, yang saat ini memiliki beban puncak 104 MW dengan pertumbuhan konsumsi mencapai 8,26% per tahun. Namun, semua perencanaan energi itu harus berpijak pada nilai-nilai lokal.

“Kita tak bisa memaksa pembangunan yang tak menyerap semangat masyarakat lokal. Harus ada ruang dialog yang jujur, dan itulah yang kami wujudkan lewat Satgas ini.”

PLN juga menekankan pentingnya transparansi, keterlibatan komunitas, dan pengawasan publik. Langkah ini sejalan dengan visi pemerintah dalam mempercepat transisi energi baru terbarukan yang berkeadilan.

Di Flores dan Lembata, isu geothermal bukan hanya proyek fisik, melainkan ruang kontestasi nilai. Dengan menjadikan dialog sebagai fondasi, PLN berharap proyek PLTP ini kelak menjadi teladan: bahwa energi ramah lingkungan bisa tumbuh berdampingan dengan tradisi, iman, dan harapan masyarakat lokal.

banner 325x300