Mataram – Tantangan menjaga pasokan listrik di daerah kepulauan seperti Nusa Tenggara Barat (NTB) bukan perkara mudah. Kondisi geografis yang berliku, akses terbatas di daerah pedalaman, hingga potensi gangguan akibat cuaca ekstrem kerap menjadi penghalang. Namun di balik semua itu, PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah NTB membuktikan diri mampu menghadirkan solusi lewat inovasi program Liga Yantek forum kerja sama teknisi lintas unit yang kini terbukti menekan hampir 50 persen gangguan jaringan dalam enam bulan pertama 2025.
Program ini melibatkan 16 Unit Layanan Pelanggan (ULP) yang terbagi ke dalam tiga zona besar: Lombok, Sumbawa, dan Bima. Setiap dua pekan, tim teknisi mengikuti kegiatan Liga Yantek yang dikemas dalam bentuk kompetisi sehat. Mereka dituntut bekerja cepat dalam pemeliharaan, tepat dalam menangani gangguan, dan disiplin dalam menjaga keselamatan kerja.
“Dengan Liga Yantek, semangat kolaborasi benar-benar terasa. Semua teknisi lintas wilayah saling menguatkan. Hasilnya, keandalan listrik meningkat, gangguan turun, dan masyarakat menikmati layanan lebih baik,” ujar General Manager PLN UIW NTB, Sri Heny Purwanti.
Capaian nyata terlihat dari penurunan indikator keandalan: SAIDI (durasi gangguan) turun 48 persen, sementara SAIFI (frekuensi gangguan) menyusut 30 persen. Selain itu, PLN NTB juga mencatat pekerjaan fisik yang masif mulai dari perabasan jaringan sepanjang 92 kilometer, penggantian 1.420 isolator, hingga pemasangan 765 perisai binatang.
Perjuangan di lapangan tidak selalu mudah. Di beberapa daerah, seperti Bima, teknisi harus menempuh perjalanan tiga kilometer dengan berjalan kaki melintasi perbukitan untuk mengganti peralatan listrik. Meski penuh tantangan, seluruh rangkaian kegiatan berhasil dijalankan dengan disiplin tinggi hingga mencatatkan zero accident.
Tak hanya berdampak langsung pada pelanggan, Liga Yantek juga menopang kelistrikan NTB dalam berbagai agenda besar, termasuk penyelenggaraan Festival Olahraga Nasional (FORNAS VIII) serta peringatan HUT RI ke-80. Secara nasional, keberhasilan ini juga menjadi kontribusi PLN NTB dalam pencapaian target menurunkan SAIDI-SAIFI nasional hingga 20 persen pada tahun 2025.
Ke depan, PLN NTB berencana menambah frekuensi Liga Yantek di wilayah prioritas serta mengintegrasikan sistem smart grid sebagai penguatan layanan. “Kami ingin memastikan listrik di NTB bukan hanya menyala, tetapi juga tangguh menghadapi tantangan. Liga Yantek adalah bukti bahwa gotong royong teknisi mampu menjaga terang di seluruh pelosok daerah,” tegas Sri Heny.