Mataram – Saat lantunan doa mengalun lirih di gereja-gereja seluruh Nusa Tenggara Barat (NTB), tak banyak yang menyadari bahwa di balik kesunyian malam Kamis Putih dan Jumat Agung Paskah 2025, ada ratusan petugas PLN yang berjaga. Mereka tak duduk di bangku gereja, namun berdiri di pos-pos siaga, memastikan satu hal penting: terang tak padam, doa tak terganggu.
PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah NTB memainkan peran krusial dalam memastikan keandalan pasokan listrik selama perayaan Paskah tahun ini. Mulai dari Lombok, Sumbawa, hingga Bima, seluruh rumah ibadah Kristiani yang menggelar ibadah Paskah dipastikan menerima listrik tanpa gangguan.
“Kami tak ingin ada satu pun lilin yang padam bukan karena doa, tapi karena gangguan listrik,” kata General Manager PLN UIW NTB, Sudjarwo.
PLN menyusun skenario siaga secara detail jauh sebelum Paskah tiba. Lebih dari 100 personel disiagakan selama 24 jam penuh, didukung 10 kendaraan operasional dan perangkat cadangan daya darurat. Tidak hanya itu, UPS berkapasitas besar turut disiagakan di gereja-gereja utama seperti St Maria Imaculata dan GPIB Immanuel Mataram, hingga gereja besar di Sumbawa Besar dan Bima.
Tidak hanya mengandalkan tenaga manusia, PLN juga mengoptimalkan peran teknologi. Control Center menjadi mata dan telinga PLN dalam memantau kondisi kelistrikan secara real-time. Ketika lonjakan beban terdeteksi, sistem langsung memberikan sinyal kepada petugas untuk segera mengatur ulang distribusi daya sebelum gangguan terjadi.