Jakarta – Ramadan adalah bulan penuh berkah, bulan yang menghadirkan kebahagiaan bagi siapa saja yang tulus berbagi. Tahun ini, ribuan keluarga prasejahtera di Indonesia merasakan berkah yang lebih dari sekadar doa dan harapan. PT PLN (Persero), melalui program Light Up The Dream, telah menyalakan listrik gratis untuk 2.597 rumah tangga yang selama ini hidup dalam keterbatasan.
Di balik gemerlap kota-kota besar, masih banyak masyarakat yang hidup dalam kegelapan. Bukan karena memilih, tetapi karena keadaan yang memaksa. Salah satunya adalah Ferra Rostika, warga Desa Neusu Jaya, Banda Aceh. Sejak lama, ia hanya mengandalkan aliran listrik dari tetangganya. Namun, listrik yang terbatas sering kali padam karena daya yang tak mencukupi.
“Saya tidak bisa berkata-kata. Selama ini, anak-anak belajar dengan penerangan seadanya, dan kami sering khawatir kalau listrik tiba-tiba mati. Sekarang rumah kami punya listrik sendiri, dan itu adalah kebahagiaan yang tidak ternilai,” ujar Ferra dengan mata berkaca-kaca.
Di Lubuk Linggau Selatan, Sumatera Selatan, kisah haru lainnya datang dari Nenek Rusmini, seorang lansia berusia 86 tahun yang hidup sendiri di rumah sederhana. Tanpa listrik, malam-malamnya selalu ditemani lilin yang redup. Saat hujan turun, rumahnya gelap total, membuatnya harus berjuang dalam keterbatasan.
“Dulu, kalau malam saya hanya mengandalkan lilin. Kalau hujan turun, rumah saya gelap gulita. Mau masak pun susah. Sekarang rumah saya sudah terang, alhamdulillah. Terima kasih PLN, semoga berkah bagi semua,” tutur Rusmini dengan suara bergetar.
Di ujung timur Indonesia, Catarina, warga Kelurahan Naioni, Kupang, Nusa Tenggara Timur, tak kuasa menahan haru ketika akhirnya listrik menyala di rumahnya. Baginya, kehadiran listrik bukan hanya sekadar penerangan, tetapi juga jalan menuju kesejahteraan.
“Kami selalu menabung untuk memasang listrik baru, tetapi belum cukup. Sekarang rumah kami terang, anak-anak bisa belajar dengan nyaman, dan saya bisa menambah peralatan untuk jualan es. Ini benar-benar berkah di bulan Ramadan,” ungkap Catarina penuh syukur.
Direktur Legal dan Manajemen Human Capital PLN, Yusuf Didi Setiarto, menyebut bahwa program Light Up The Dream merupakan wujud nyata kepedulian pegawai PLN untuk pemerataan akses listrik. Sejak diluncurkan pada 2020, program ini telah menghadirkan listrik ke lebih dari 32.000 rumah tangga di seluruh Indonesia.
“Para pegawai PLN secara sukarela menyisihkan sebagian penghasilannya agar masyarakat prasejahtera bisa menikmati listrik secara gratis. Ini adalah tradisi yang terus kami jalankan dan harapannya dapat terus berlanjut,” kata Didi.
Sementara itu, Direktur Retail dan Niaga PLN, Edi Srimulyanti, menambahkan bahwa program ini sejalan dengan misi pemerintah dalam meningkatkan rasio elektrifikasi.
“Kami ingin program ini menjadi gerakan yang lebih besar, melibatkan berbagai pihak agar semakin banyak masyarakat yang bisa menikmati listrik secara mandiri,” ujar Edi.
Di bulan Ramadan ini, PLN tidak sekadar menyalakan listrik, tetapi juga menyalakan harapan. Sebab bagi mereka yang selama ini hidup dalam kegelapan, hadirnya listrik bukan hanya cahaya, tetapi juga simbol kehidupan yang lebih baik.