Menurut Kukuh, tumbuhnya berbagai lini bisnis dan indikator perbankan di Bank NTB Syariah merupakan bagian dari kontribusi masyarakat kepada bank daerah. Hal ini juga membuktikan jika kepercayaan masyarakat kepada Bank NTB Syariah semakin meningkat. Hal tersebut juga dapat dibuktikan dengan portofolio penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) porsinya 80 persen lebih, sementara ASN sekitar 30 persen. Begitu juga dengan porsi pembiayaan juga didongkrak dari meningkat dari UMKM. Bahkan, porsi pembiayaan produktif di Bank NTB Syariah sudah tembus di angka 40 persen lebih.
“Masyarakat semakin banyak menempatkan dananya di Bank NTB Syariah. Ini menunjukkan masyarakat semakin percaya kepada bank pembangunan daerah. Begitu juga dengan semakin dipercaya Bank NTB Syariah oleh BUMN untuk menempatkan dananya,” beber Kukuh Rahardjo.
Dikatakannya, dengan semakin tingginya kepercayaan masyarakat menggunakan jasa layanan Bank NTB Syariah, maka jajaran direksi terus berupaya meningkatkan kepercayaan, serta meningkatkan kualitas layanan, termasuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. Mulai dari memperbanyak dan mempercantik kantor layanan di sejumlah daerah. Memperbanyak layanan mesin ATM, menghadirkan layanan berbasis digital, yang memanjakan masyarakat. Dengan demikian layanan Bank NTB Syariah tidak ada bedanya dengan bank umum nasional milik BUMN. Bahkan, Bank NTB Syariah sebagai bank daerah, pastinya memiliki kelebihan. Di mana BPD NTB Syariah memiliki kantor hingga pelosok pedesaan dan itu tidak dimiliki oleh perbankan lainnya.
“Kami memiliki komitmen untuk terus meningkatkan layanan lebih luas lagi kepada masyarakat,” ujarnya.
Dalam upaya meningkatkan kualitas layanan Bank NTB Syariah kepada masyarakat, lanjut Kukuh, pihaknya telah memperbanyak layanan kantor cabang (KC) dan kantor cabang pembantu (KCP).