Mataram – Guyuran hujan deras yang berlangsung hampir sepanjang hari pada Minggu (6/7) meninggalkan jejak banjir di sejumlah kawasan Kota Mataram. Tak hanya memaksa warga mengungsi dan aktivitas lumpuh, banjir juga berdampak signifikan terhadap sistem kelistrikan. Sedikitnya 33 ribu pelanggan PLN dilaporkan mengalami gangguan pasokan listrik akibat bencana ini.
PLN pun tak tinggal diam. Melalui Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (UIW NTB), upaya penanganan darurat dilakukan secara cepat dan bertahap. General Manager PLN UIW NTB, Sri Heny Purwanti, mengatakan bahwa keselamatan tetap menjadi prioritas utama di tengah proses pemulihan.
“Kami terus mengupayakan pemulihan dengan prinsip kehati-hatian. Air yang masih menggenang menjadi ancaman tersendiri, maka penormalan hanya dilakukan di titik-titik yang sudah dinyatakan aman,” ujar Heny.
Langkah teknis pun ditempuh PLN dengan menurunkan tim siaga sejak awal banjir melanda. Hasilnya, hingga pukul 21.30 WITA, PLN telah berhasil menyalakan kembali 35 gardu distribusi dari total yang terdampak.
Namun tantangan belum usai. PLN terus melakukan pemantauan berkala, berkoordinasi dengan aparat dan pemangku kepentingan lain untuk memastikan pemulihan listrik tidak menimbulkan risiko lanjutan, terutama di kawasan yang masih tergenang air.
Pihak PLN juga mengingatkan masyarakat untuk tidak mengabaikan potensi bahaya listrik, terutama di wilayah basah atau yang terdapat instalasi listrik terbuka. Warga diminta aktif melaporkan temuan atau gangguan melalui PLN Mobile atau Contact Center 123.
“Kami ucapkan terima kasih atas dukungan masyarakat. Kondisi ini tidak mudah, tapi dengan kolaborasi dan kesabaran, kami yakin penormalan bisa rampung secara menyeluruh dan aman,” pungkas Heny.
Respons cepat PLN dalam menghadapi bencana ini menjadi bukti nyata pentingnya sistem manajemen darurat dan koordinasi lintas sektor dalam menjaga keandalan layanan publik, meski diterpa kondisi ekstrem sekalipun.