Mataram – Langkah konkret menuju pemerataan energi di Nusa Tenggara Barat terus dilakukan PLN. Melalui forum kemitraan strategis dengan 13 pengembang perumahan di Pulau Lombok, PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (UIW NTB) menandatangani komitmen penyambungan listrik untuk 1.734 rumah dengan daya total mencapai 3,8 megavolt ampere (MVA).
Penandatanganan ini tak hanya menjadi bukti keseriusan PLN dalam menyediakan listrik yang andal, tetapi juga tonggak penting dalam akselerasi pembangunan hunian layak dan terjangkau bagi masyarakat NTB. Acara yang berlangsung di Mataram tersebut dihadiri oleh General Manager PLN UIW NTB Sri Heny Purwanti, jajaran manajemen PLN, serta lebih dari 50 peserta yang terdiri dari pengembang dan mitra usaha potensial.
Menurut Sri Heny, ketersediaan listrik yang memadai adalah syarat utama untuk membangun kawasan hunian yang layak huni dan bernilai ekonomi tinggi. “PLN ingin memastikan bahwa setiap rumah, dari pusat kota hingga pelosok desa, memiliki hak yang sama untuk mendapatkan akses listrik. Ini adalah bagian dari tanggung jawab kami dalam mewujudkan energi berkeadilan,” ujar Heny.
Heny menambahkan bahwa kebutuhan listrik di NTB tak lagi sebatas permintaan rumah tangga. Pertumbuhan sektor industri, jasa, dan pariwisata yang kian pesat membuat PLN harus bersiap mengakomodasi permintaan daya tambahan yang diperkirakan mencapai 23 MVA dalam waktu dekat.
Forum ini juga menegaskan komitmen jangka panjang PLN dan para pengembang hingga tahun 2027 mendatang. Sinergi ini diharapkan mendorong penyediaan infrastruktur kelistrikan yang cepat, tepat, dan efisien di setiap kawasan perumahan baru.
PLN pun mengadopsi strategi layanan MUDAH (Melayani cepat, Utamakan tegangan andal, Dengar keluhan, Aksi nyata, dan Hubungan jangka panjang) sebagai pendekatan baru dalam menghadirkan kenyamanan dan kepercayaan pelanggan. Ditambah dengan kehadiran layanan digital PLN Mobile serta layanan satu pintu, proses penyambungan kini semakin transparan dan mudah diakses.
“Pembangunan sektor perumahan tidak boleh berjalan tanpa kesiapan infrastruktur listrik. Listrik untuk rakyat bukan sekadar janji, melainkan fondasi untuk kehidupan yang lebih baik,” tegas Heny.