Mataram – Detak adrenalin para penggemar olahraga bela diri di Nusa Tenggara Barat dipastikan meningkat akhir bulan ini. Sebab, Justitia Sport Community bersama Musa Creative tengah menyiapkan Justitia Fight Sport (JFS) ajang pertarungan bergengsi yang akan mempertemukan 32 petarung terbaik se-NTB dalam 16 laga seru.
Event ini dijadwalkan berlangsung di Auditorium Yusuf Abubakar Universitas Mataram, pada 29 November 2025. Namun, atmosfer panas sudah mulai terasa sejak face off dan konferensi pers yang digelar di Nonasuka Gomong, Mataram. Sorotan mata para fighter mencerminkan tekad dan keberanian yang siap diuji di atas ring.
Promotor JFS, Muhammad Sultan Abdullah, menjelaskan bahwa pertarungan akan dibagi menjadi empat kategori utama: kelas influencer, amatir, antar kampus, dan antar himpunan.
“Totalnya ada 16 pertandingan. Para petarung di kelas amatir bahkan sudah direkomendasikan langsung oleh PERTINA, jadi kualitas dan keamanannya terjamin,” kata Sultan.
Menurutnya, JFS bukan hanya soal adu fisik, tetapi juga ajang pengembangan karakter, mental, dan profesionalisme para petarung muda NTB.
“Di sini bukan sekadar siapa yang menang atau kalah, tapi bagaimana semangat sportivitas dan keberanian diuji secara jujur,” tambahnya.
Ketua Umum JFS, Khairul Imam, menuturkan bahwa tema tahun ini, “Justice Has No Mercy”, menjadi simbol perlawanan dan semangat keadilan yang tak kenal kompromi di atas ring.
“Justitia Fight Sport adalah ruang untuk menunjukkan bahwa bela diri bukan hanya tentang pukulan, tapi juga tentang disiplin, strategi, dan kehormatan,” tegasnya.
Khairul berharap event ini menjadi awal kebangkitan dunia combat sport di NTB dan melahirkan petarung-petarung yang bisa membawa nama daerah ke tingkat nasional.
“Kami ingin menjadikan NTB sebagai salah satu barometer olahraga tarung di Indonesia,” ujarnya optimistis.
Dengan dukungan komunitas, sponsor, dan pecinta olahraga bela diri, Justitia Fight Sport siap menjadi panggung pembuktian bagi generasi muda NTB yang berani menantang batas.











