Lombok Tengah – Dari pagi hingga petang, debu dan gemuruh mesin berpadu dengan teriakan penonton di bawah langit Mandalika. Di antara mereka, ratusan pedagang lokal tersenyum puas, jualan laris, omzet naik, dan mimpi tentang Lombok yang mendunia terasa semakin dekat.
Gelaran MotoGP Mandalika 2025 bukan hanya lomba balap, tetapi perayaan semangat kolaborasi. Tercatat 140 ribu penonton datang dari berbagai penjuru dunia selama tiga hari penyelenggaraan, 3–5 Oktober. Jumlah ini melampaui capaian 2024 dan menjadi rekor baru bagi Sirkuit Pertamina Mandalika.
Menteri Pemuda dan Olahraga, Erick Thohir, menyebut capaian itu sebagai buah dari kerja bersama. “Ini bukti Indonesia mampu menggelar ajang dunia dengan sukses. Pemerintah pusat, daerah, dan semua stakeholder bekerja dengan semangat yang sama,” ujarnya di sela-sela balapan.
Dampaknya pun terasa nyata. Rp 4,8 triliun perputaran ekonomi, ratusan UMKM terlibat, dan okupansi hotel di Lombok mencapai 100 persen. Dari Mandalika hingga Senggigi, kamar penuh, restoran padat, dan bandara berdenyut dengan tambahan 44 penerbangan ekstra dari maskapai besar.
Gubernur NTB, Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal, menegaskan, “MotoGP telah mengubah wajah Lombok. Dari event dunia, menjadi peluang bagi rakyat kecil untuk naik kelas.”
Sementara Maya Watono, Direktur Utama InJourney, menyebut tahun ini sebagai momentum sempurna. “Kita tidak hanya menjual balapan, tapi juga budaya, kuliner, dan keramahan Lombok. MotoGP telah menjadikan Mandalika sebagai panggung pariwisata global,” ujarnya.
Dari sorotan lampu hingga senyum pedagang, Mandalika 2025 menegaskan satu hal: olahraga bisa menjadi wajah baru kebangkitan ekonomi daerah.