Lombok Tengah – Di tengah derasnya kabar bahwa MotoGP Mandalika akan dihapus dari kalender balap dunia mulai tahun depan, PT ITDC angkat bicara dan membantah tegas isu tersebut sebagai tidak berdasar. Menurut Direktur Operasi ITDC, Troy Reza Warokka, hingga kini tidak ada satu pun keputusan resmi dari Dorna Sports atau pemerintah untuk menghentikan penyelenggaraan MotoGP di Indonesia.
“Kontrak antara ITDC dan Dorna masih berjalan hingga 10 tahun. Jadi tidak ada dasar untuk mengatakan Mandalika akan berhenti di 2026,” tegasnya.
Faktanya, sejak seri perdana pada 2022, MotoGP Mandalika menjadi satu-satunya event balap dunia yang digelar di Indonesia. Meski penyelenggaraan World Superbike (WSBK) sempat dihentikan, Troy memastikan keputusan itu tidak berlaku untuk MotoGP. “MotoGP punya dampak yang jauh lebih luas, baik secara ekonomi maupun branding,” ujarnya.
Data ekonomi mendukung pernyataan itu. Berdasarkan hasil kajian Litbang Kompas dan MGPA, penyelenggaraan MotoGP 2024 menyumbang Rp544,41 miliar ke ekonomi nasional, dengan UMKM lokal naik pendapatan hingga 100%. Efek limpahan wisata juga terasa kuat: okupansi hotel di Lombok melonjak tajam, destinasi wisata penuh, dan ribuan relawan lokal terlibat langsung.
Sumber internal ITDC menyebut, evaluasi penyelenggaraan memang rutin dilakukan, namun lebih kepada peningkatan mutu dan efisiensi. Tidak pernah ada pembahasan soal penghentian.
“Yang dibahas justru soal pengembangan fasilitas dan strategi keberlanjutan,” kata Troy.
Dengan kontrak masih berjalan hingga 2032, isu penghentian MotoGP Mandalika dinilai sekadar gorengan opini tanpa dasar. Pemerintah pusat dan daerah pun tetap solid memberi dukungan penuh agar Mandalika terus jadi magnet sport tourism Asia.