Peneliti Pusat Studi dan Demokrasi (Pusdek) UIN Mataram, Dr. Ihsan Hamid, menyebutkan bahwa potensi adanya dua Paslon sangat besar jika PKB dan PPP bergabung ke koalisi pengusung duet Zul-Uhel atau Iqbal-IDP. “Jika Parpol seperti PKB dan PPP bergabung ke koalisi pengusung duet Zul-Uhel atau duet Iqbal-IDP, maka saya meyakini kontestasi Pilgub NTB hanya akan mempertandingkan poros koalisi pengusung duet Zul-Uhel dan duet Iqbal-IDP,” katanya.
Namun, Ihsan juga meyakini bahwa kontestan Pilgub NTB berpotensi diikuti oleh tiga Paslon, tergantung pada keputusan dukungan dari PKB dan PPP. “Dan saya yakin, apakah itu PPP atau PKB, akan mengusung diluar duet Zul-Uhel dan Iqbal-IDP,” ujarnya.
Saat ini, PKB masih dalam proses pengambilan keputusan final untuk menentukan dukungan di Pilgub NTB, yang dijadwalkan akan diumumkan pada perayaan Harlah PKB pada 23 Juli mendatang. “Saat ini PKB sedang tahap finalisasi pengambilan keputusan, akan mendukung Paslon yang mana,” tambah Hadrian.
Dengan situasi politik yang masih cair, masyarakat NTB menunggu dengan penuh antusias siapa saja yang akan menjadi calon pemimpin mereka berikutnya. PKB, dengan posisinya yang strategis, kini memegang kunci arah politik di NTB.