Mataram – Di tengah gencarnya kampanye global untuk transisi energi bersih, Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulumbu di Kabupaten Manggarai, NTT, menjadi salah satu proyek strategis nasional yang memegang peran vital dalam memastikan ketersediaan listrik di wilayah timur Indonesia. Beroperasi sejak tahun 2012, PLTP ini tidak hanya menyumbang energi listrik bersih bagi masyarakat, tetapi juga berhasil menjaga kelestarian lingkungan, seperti yang diungkapkan oleh empat mahasiswa Universitas Nusa Cendana Kupang yang sedang menjalani program magang di lokasi tersebut.
Salah satu mahasiswa, Eugenius Nohor, yang telah berada di PLTP selama beberapa bulan, mengungkapkan bahwa isu terkait dampak negatif dari geothermal terhadap lingkungan tidak terbukti di lapangan. “Saya berkesempatan mengamati langsung operasional PLTP dan kondisi lingkungan sekitar. Ternyata, semua yang kami dengar tentang bahaya geothermal tidak terbukti. Emisi gas berbahaya seperti H2S dikelola dengan baik, tidak ada tanda-tanda kerusakan lahan atau hasil pertanian yang terganggu,” jelasnya.
Keempat mahasiswa tersebut mendapatkan pengalaman berharga dalam mempelajari bagaimana geothermal diolah menjadi sumber energi yang stabil dan ramah lingkungan. Gervaselius Alessandro Dampung menambahkan bahwa dirinya terkejut melihat betapa suburnya lahan dan vegetasi di sekitar PLTP. “Semuanya hijau, tidak ada yang rusak. Ini menunjukkan bahwa teknologi geothermal yang diterapkan di sini sangat aman dan tidak mengancam kelangsungan hidup alam sekitar,” ujarnya.
Selain berdampak positif terhadap lingkungan, PLTP Ulumbu juga berperan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal. Menurut Marselinus Aryanto Gensi, keberadaan PLTP ini membuka banyak lapangan pekerjaan bagi warga setempat. “Saya melihat sendiri bagaimana masyarakat lokal mendapatkan manfaat langsung dari PLTP ini. Banyak yang bekerja di sini, dan ini meningkatkan perekonomian keluarga mereka,” ungkap Marselinus.