Gubernur NTB, Dr. H. Lalu Muhammad Iqbal, dalam sambutannya mengingatkan seluruh peserta tentang warisan alam yang kini terancam. Ia menyebut bahwa kegiatan ini adalah bagian dari ikhtiar membentuk benteng alami terhadap bencana. “Pesisir adalah garis pertahanan pertama kita. Menanam pohon berarti memperkuat benteng itu. Ini bukan soal hari ini, tapi soal masa depan anak cucu kita,” tegasnya.
Pantai Loang Baloq, yang biasanya dipadati wisatawan, hari itu berubah menjadi ladang hijau harapan. Para peserta, dari pejabat hingga relawan, menggenggam bibit pohon seperti menggenggam masa depan yang lebih baik. Mereka percaya, satu pohon yang ditanam hari ini bisa menyelamatkan banyak nyawa esok hari.

Keterlibatan Srikandi PLN dalam kegiatan ini juga mengusung pesan besar: bahwa perempuan memiliki ruang dan pengaruh besar dalam proses pembangunan berkelanjutan. PLN menegaskan komitmennya terhadap inklusi gender dan pemberdayaan perempuan di sektor energi dan lingkungan.
Aksi simbolik ini menjadi penanda: bahwa ketahanan bukan hanya dibangun lewat infrastruktur, tetapi juga lewat empati, kolaborasi, dan cinta terhadap bumi. Di tengah dunia yang terus berubah, langkah kecil para Srikandi ini menjadi napas baru bagi alam NTB.