“Kami yakin para pembalap, panitia dan penonton membutuhkan oleh-oleh saat berada di Lombok,”kata pria yang merintis usaha tenun sejak 1991, saat visit indonesia years.
“Tas yang diproduk dari kain tenun, baju dan lainnya berbahan dasar tenun milik kami tentunya bisa menjadi pilihan,”jelas pelaku usaha asal Lombok Timur yang sedang mengembangkan produk tenun dan memasarkannya secara online.
Senada juga dengan pemilik warung Jawa Asa di desa Kuta, ia berharap pemerintah provinsi maupun kabupaten Lombok Tengah terus perbanyak kegiatan seperti ini.
“Kami merasakan langsung imbasnya. Banyak tamu yang datang ke Mandalika, warung kami yang saat Covid-19 dulu sepi, kini ramai sejak mulai ada sirkuit Mandalika dan kegiatan sepeda dan kegiatan lainnya,”ujarnya.
Ia yakin pembalap, penonton dan tamu yang ke Mandalika pasti membutuhkan makan, minum, menginap, dan jalan-jalan. Sehingga inilah petingnya kegiatan seperti L’etape Indonesia by Tour de France ini.(*)