banner 728x250
Ekobis  

Dewan Sasak Muda Bersatu Apresiasi Kontribusi Dirut Bank NTB Syariah dalam Pengembangan Daerah

Direktur Utama Bank NTB Syariah H Kukuh Rahardjo. (Foto: Dok. Bank NTB Syariah)
banner 120x600
banner 468x60

“Zaman sekarang ada OJK, ada pengawas perbankan tidak bisa orang tunjuk sembarangan sosok Dirut Bank NTB Syariah H Kukuh Rahardjo,” kata Winengan.

Lalu Winengan mengapresiasi kinerja Kukuh Rahardjo, karena meskipun berasal dari luar NTB, namun mampu berjasa dalam mengembangkan daerah.

banner 325x300

“Mau putra daerah atau bukan, namun mampu membangun daerah ini harus kita berikan apresiasi. Jangan hanya melihat bukan putra daerah. Saya selaku Ketua Desak Datu memberikan apresiasi yang sangat luar biasa,” katanya.

Sebelumnya, berbagai terobosan dilakukan untuk memajukan bank daerah tersebut. Itu terbukti dengan meningkatnya nilai aset pada bank tersebut. Nilai aset Bank NTB Syariah tahun 2018 (awal konversi menjadi BUS) Rp7.039 triliun, tahun 2019 naik jadi Rp8.640 triliun. Tahun 2020 menjadi Rp10.420 triliun. Tahun 2011 menjadi Rp11.215 triliun. Tahun 2012 naik menjadi Rp13.002 triliun dan hingga Agustus 2023 sudah menjadi Rp13.803 triliun.

Kukuh Rahardjo telah membuktikan diri mampu membawa Bank NTB Syariah lebih maju lagi. Itu membuat dia kembali terpilih sebagai direktur utama pada 2023 lalu.

Bukan cuma nilai aset, di kepemimpinan Kukuh Rahardjo, Dana Pihak Ketiga (DPK) berupa tabungan, deposito dan giro pada 2018 hanya sebesar Rp4.921 triliun. Kemudian pada 2019 naik menjadi Rp6.816 triliun. Tahun 2020 naik mejadi Rp7.409 triliun. Tahun 2021 jadi Rp8.143 triliun. Tahun 2022 menjadi Rp9.780 triliun, dan pada Agustus 2023 sudah tumbuh menjadi Rp10.574 triliun. Dari tahun ke tahun DPK terus mengalami peningkatan

Pembiayaan/kredit juga terus tumbuh sejak bank tersebut dikonversikan. Nilai pembiayaaan/kredit pada 2018 hanya sebesar Rp4.869 triliun. Kemudian terus naik dari tahun ke tahun. Tahun 2019 naik menjadi Rp5.582 triliun. Tahun 2020 jadi sebesar Rp6.411 triliun. Tahun 2021 menjadi Rp7.407 triliun. Tahun 2022 menjadi Rp8.725 triliun. Kemudian tahun 2023 per Agustus sudah mencapai Rp9.559 triliun.

Bank yang dulunya hanya memiliki pasar utama ASN tersebut, kini telah berubah dan berkembang lebih variatif. Produk perbankan Bank NTB Syariah juga mulai berkembang dan menyasar pelaku UMKM, petani, kontraktor dan masyarakat umum lainnya.

Bahkan, Bank NTB Syariah juga jauh hari telah memiliki kantor cabang di Surabaya, Jawa Timur. Di tangan Kukuh Rahardjo juga Bank NTB Syariah telah melakukan digitalisasi perbankan. Hadirnya m-banking Bank NTB Syariah memudahkan masyarakat untuk bertransaksi non-tunai. Tidak ada bedanya dengan m-banking bank-bank besar himbara dan bank swasta lainnya. Bahkan pada m-banking Bank NTB Syariah banyak fitur yang memudahkan masyarakat melakukan transaksi berbagai layanan yang disediakan seperti QRIS dan pembelian lainnya.

Deretan Penghargaan

Banyak sekali penghargaan yang diberikan terhadap Bank NTB Syariah dan Dirut Bank NTB Syariah Kukuh Rahardjo yang telah bekerja giat dan terbukti sukses memajukan bank daerah tersebut. Bank NTB Syariah berhasil mendapatkan penghargaan dalam ajang bergengsi TOP BUMD Awards 2020. Penghargaan ini merupakan bukti sahih atas pencapaian kinerja cemerlang yang konsisten ditunjukkan Bank NTB Syariah sejak awal tahun 2020.

Tak tanggung-tanggung, Bank NTB Syariah memperoleh tiga penghargaan sekaligus dalam ajang yang dihelat di Golden Ballroom The Sultan Hotel, Jakarta pada Kamis, 27 Agustus 2020 ini. Ketiga penghargaan itu antara lain TOP Pembina BUMD 2020 kepada Gubernur NTB H Zulkieflimansyah, TOP BUMD Awards 2020 # BPD # Bintang 4 kepada Bank NTB Syariah, dan TOP CEO BUMD 2020 untuk Direktur Utama Bank NTB Syariah H Kukuh Rahardjo.

banner 325x300