Pemda KLU, tutur Djohan, mengapresiasi multipihak atas kegiatan gathering dan literasi keuangan syari’ah yang digelar Bank NTB Syariah. Dirinya mempercayai adanya komitmen seluruh stakeholder akan menghasilkan output terbaik pada masa mendatang.
Saya berpesan para peserta mengikuti kegiatan ini dengan sungguh-sungguh agar daerah kita punya sumber daya yang memadai dan berkualitas guna terwujud sistem pengelolaan keuangan yang unggul dan profesional,” pungkas Djohan.
Senada dengan bupati, GM Divisi KSM Bank NTB Syariah Sri Wahyuni mengungkapkan, bank NTB Syariah sebagai bank yang kepemilikan ada di tangan pemerintah Provinsi NTB dan pemerintah kabupaten/kota termasuk di dalamnya Pemkab Lombok Utara sembari menegaskan saham-saham yang dititipkan di Bank NTB insyaallah amanah.
“Pengelolaannya akan berdampak dan memberi kontribusi terhadap pembangunan daerah di KLU,” terangnya.
Disampaikan pula oleh Wahyuni, potensi pembiayaan di bank syariah sebesar 90 persen bersumber dari konsumen, termasuk dukungan dari para pegawai dan para profesional yang ada di NTB. Mendukung pembiayaan para konsumen, Bank NTB Syariah mengeluarkan produk itu untuk kebutuhan ASN, sekolah, perumahan bersubsidi, ekspor dan lainnya.
“Kami mohon dukungan terus menerus demi kemajuan bank NTB Syariah dan selalu amanah,” harapnya.
Kegiatan diakhiri dengan penandatanganan MoU kemitraan kerjasama strategis dengan Dinas PMPTSP Naker dan Dinas Kesehatan KLU.