Mataram – Di balik sorak sorai penonton, parade kontingen dari 38 provinsi, dan gemerlap tata cahaya panggung pembukaan Festival Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII di NTB, berdiri senyap ratusan petugas PLN yang memastikan satu hal: tidak ada gangguan listrik, tidak ada ruang untuk kegagalan.
Acara yang dibuka langsung oleh Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menjadi malam yang dikenang bukan hanya karena megahnya pertunjukan, tapi juga karena keandalan pasokan listrik yang sempurna. Lebih dari 12 ribu peserta dan tamu undangan hadir menyaksikan acara pembukaan yang berlangsung tanpa cela.
General Manager PLN UIW NTB, Sri Heny Purwanti, tak bisa menyembunyikan rasa bangganya. “FORNAS bukan hanya ajang olahraga rakyat, tapi wajah NTB di mata nasional. PLN bertugas memastikan wajah itu terlihat bersinar, bukan gelap,” ujarnya.
PLN bekerja jauh sebelum acara dimulai. Mereka menyiapkan sistem kelistrikan berlapis—dengan UPS, UGB, dan genset berkapasitas tinggi. Sebuah posko siaga didirikan tepat di venue pembukaan, diawaki oleh 50 personel yang fokus menjaga kelistrikan secara real time. Total, 691 personel dikerahkan demi memastikan tak ada satu titik pun yang luput dari pantauan.
Listrik menjadi nadi acara. Tanpa keandalan PLN, mustahil tata cahaya spektakuler, pertunjukan seni, dan parade pembukaan berjalan semegah itu. Di saat penonton berdecak kagum pada panggung yang menyala sempurna, kerja PLN terus berlangsung di balik layar.
Tidak hanya di Mataram, venue pertandingan lain juga mendapat perhatian ekstra dari PLN. Mereka memonitor semua titik dari Lombok Command Center dan Lombok Control Center yang beroperasi 24 jam.
“Ini bentuk komitmen kami. Kami hadir bukan hanya untuk menyalurkan listrik, tapi untuk menjaga mimpi dan semangat masyarakat tetap menyala,” tegas Sri Heny.