Lombok Timur – Di tengah sorotan global terhadap krisis iklim dan ketimpangan ekonomi pedesaan, sebuah langkah kecil dari sudut timur Pulau Lombok mencuatkan harapan. Bank NTB Syariah, bersama masyarakat Dusun Joben, memprakarsai kegiatan penanaman 1.500 pohon dan peluncuran Proklim Mart di kawasan wisata alam Otak Kokok, Desa Pesanggrahan, Kecamatan Montong Gading.
Kegiatan ini bukan sekadar seremoni lingkungan. Ia adalah bagian dari gerakan sistematis membangun ekonomi hijau berbasis komunitas lokal, memperkuat ekowisata dan memandirikan desa lewat produk-produk ramah lingkungan. Sinergi ini melibatkan Bank NTB Syariah, Balai TNGR, Pemerintah Provinsi NTB, Pemkab Lombok Timur, dan komunitas Joben Lestari yang telah ditetapkan sebagai Kampung Iklim oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
“Bank NTB Syariah percaya bahwa pembangunan yang hanya mengejar keuntungan finansial tanpa memperhatikan kelestarian alam dan kesejahteraan masyarakat adalah pembangunan yang timpang,” kata Gery Surya Negara, Branch Manager Bank NTB Syariah KC Masbagik. “Green Movement yang kami usung adalah bentuk kesadaran untuk ikut serta menjaga bumi, sembari memperkuat ekonomi masyarakat.”
Jenis bibit yang ditanam meliputi Kaliasem, Kelokos, Lemuru, Kepundung, dan Bunut Nangke, pohon-pohon endemik yang bukan hanya menambah tutupan hijau, tetapi juga menopang ekosistem dan potensi wisata. Seluas 2,5 hektare kawasan Otak Kokok kini diisi harapan baru yang tumbuh dari akar.
Sementara itu, peluncuran Proklim Mart menjadi strategi lanjutan untuk mengangkat potensi lokal. Produk olahan masyarakat seperti hasil bumi, kerajinan, dan makanan khas kini memiliki ruang pajang dan skema pemasaran yang lebih rapi dan menjanjikan. Kehadiran Proklim Mart bukan hanya menstimulus ekonomi, tetapi menjadi simbol ekonomi sirkular di akar rumput.
Joben Lestari, yang selama ini dikenal gigih dalam menjaga kelestarian lingkungan, kini naik kelas menjadi contoh nasional bagaimana desa bisa menjadi aktor utama dalam pembangunan berkelanjutan.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh berbagai tokoh dari pemerintah daerah, TNGR, aparat keamanan, serta generasi muda dan aktivis lingkungan. Bersama mereka, Bank NTB Syariah membuktikan bahwa perubahan tidak harus selalu datang dari kota besar, ia bisa tumbuh dari tepi hutan, dari tangan-tangan masyarakat yang peduli dan dari lembaga keuangan yang punya visi jauh ke depan.