Lombok – Peta pelayanan kelistrikan di Pulau Lombok kini berubah signifikan. PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (UIW NTB) resmi menata ulang struktur layanan di pulau seribu masjid ini dengan menghadirkan tiga unit baru yang diresmikan langsung oleh General Manager PLN UIW NTB, Sudjarwo. Ketiga unit tersebut adalah Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Selaparang, Unit Layanan Pelanggan (ULP) Gerung, dan ULP Kopang.
Langkah ini bukan sekadar penambahan unit administratif, melainkan sebuah restrukturisasi besar yang didesain untuk menghadirkan pelayanan yang lebih dekat, cepat, dan merata bagi masyarakat Lombok. Sebuah jawaban PLN terhadap tantangan yang terus berkembang: pesatnya pertumbuhan jumlah pelanggan, beban pelayanan yang menumpuk di UP3 Mataram, serta kondisi geografis yang menuntut pendekatan pelayanan yang lebih adaptif.
“Struktur baru ini tidak hanya merespons jumlah pelanggan yang terus meningkat, tetapi juga memperkuat komitmen PLN dalam menghadirkan kecepatan dan ketepatan pelayanan. Inilah cara kami mendekatkan diri dengan masyarakat,” tegas Sudjarwo saat meresmikan UP3 Selaparang, yang kini menjadi pusat layanan untuk kawasan tengah hingga timur Pulau Lombok.
Sebelumnya, UP3 Mataram memikul tanggung jawab besar melayani seluruh Pulau Lombok, dari Tanjung di utara hingga Pringgabaya di timur. Dengan lebih dari 1,4 juta pelanggan dalam genggamannya, struktur lama dinilai sudah saatnya dibagi agar pelayanan tidak hanya merata, tetapi juga lebih efektif.
Kini, setelah pembagian wilayah, UP3 Mataram akan fokus pada 615.104 pelanggan, sedangkan UP3 Selaparang akan mengelola 862.953 pelanggan lainnya. Empat ULP, Kopang, Praya, Selong, dan Pringgabaya, berada di bawah koordinasi UP3 Selaparang, yang siap menjangkau wilayah-wilayah yang sebelumnya memerlukan waktu tempuh lebih lama dalam penanganan keluhan dan pelayanan teknis.
Sementara itu, kehadiran ULP Gerung di wilayah barat dan ULP Kopang di wilayah tengah menjadi bagian dari strategi besar PLN untuk mendekatkan titik layanan. Lebih dari itu, kedua unit ini menjadi simbol pemerataan akses energi dan modernisasi struktur pelayanan yang sudah lama dinantikan masyarakat.
Tidak hanya membangun fisik kantor, PLN juga melengkapi setiap unit baru dengan personel terlatih, kendaraan operasional, serta sistem digital berbasis aplikasi PLN Mobile. Transformasi ini menghapus jarak antara pelanggan dan layanan, membuka peluang bagi masyarakat untuk mengakses seluruh fitur pelayanan secara daring atau langsung di lokasi terdekat.
“PLN tidak hanya membangun jaringan listrik, tapi juga membangun kepercayaan masyarakat. Dengan struktur baru ini, kami lebih siap hadir di tengah kebutuhan pelanggan,” pungkas Sudjarwo.
Dengan peresmian ini, Lombok tidak lagi hanya memiliki satu pintu pelayanan utama, tetapi telah membuka gerbang pelayanan baru yang tersebar dan menyentuh langsung denyut kehidupan masyarakat. Langkah PLN ini menjadi tonggak penting dalam membangun sistem ketenagalistrikan yang inklusif dan responsif.