Mataram – Dalam momentum yang penuh optimisme untuk mendorong pembangunan infrastruktur kelistrikan di Nusa Tenggara Timur, PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra) bersama Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kantor Wilayah Provinsi NTT menggelar rapat koordinasi dan focus group discussion (FGD) pada 30-31 Januari 2025.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini menghadirkan berbagai pejabat tinggi dan praktisi dari kedua institusi, guna membahas penerbitan pertimbangan teknis pertanahan (PTP), pengadaan tanah, serta sertifikasi aset tanah yang sangat strategis bagi laju proyek nasional.
Dalam sambutannya, David Eko Prasetyo, Senior Manager Perizinan, Pertanahan, dan Komunikasi PT PLN UIP Nusra, mengungkapkan berbagai capaian penting selama tahun 2024. Di antaranya, perizinan untuk sejumlah proyek pembangkit listrik, seperti PLTP Ulumbu unit 5-6 di Poco Leok dan proyek PLTMG Flores – GI Labuan Bajo, telah memperoleh lampu hijau.
Lebih jauh, pengadaan tanah untuk proyek strategis seperti PLTP Ulumbu, PLTP Mataloko, PLTP Atadei, dan GI Naibonat EXT telah mencapai total 4,67 hektar, sementara kerjasama yang solid dengan pemangku kepentingan terkait menghasilkan sertifikasi untuk 179 persil aset tanah.
Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi NTT, Hiskia Simarmata, menekankan bahwa penerbitan PTP untuk PT PLN (Persero) merupakan inisiatif strategis yang memiliki dampak nasional. Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya mempercepat pendaftaran dan pemanfaatan tanah, tetapi juga mendorong pembangunan daerah yang lebih merata, sejalan dengan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Di sisi lain, General Manager PT PLN (Persero) UIP Nusra, Yasir, menyatakan bahwa rapat koordinasi ini adalah langkah krusial dalam mengintegrasikan administrasi pertanahan dengan rencana pembangunan infrastruktur kelistrikan, khususnya untuk mendukung Proyek Strategis Nasional (PSN) di Kepulauan Flores dan Timor.
“Kolaborasi intensif dengan BPN membuka jalan bagi penyelesaian tantangan administratif dan pengelolaan pertanahan yang efisien serta transparan,” ujar Yasir.
Acara yang berlangsung intensif tersebut diakhiri dengan penandatanganan sejumlah komitmen bersama antara PLN dan BPN. Dokumen-dokumen penting yang meliputi sertifikasi aset tanah, pengadaan tanah, serta penerbitan pertimbangan teknis pertanahan, menjadi simbol nyata keseriusan kedua belah pihak dalam mendukung laju pembangunan nasional.
Momentum penyerahan dokumen dan aset, seperti akses jalan dan sertifikat hak guna bangunan (SHGB) untuk proyek pembangkit, tower, dan gardu induk, semakin mengukuhkan sinergi kedua institusi demi mewujudkan tata kelola pertanahan yang akuntabel dan inovatif.
Dengan langkah strategis ini, sinergi antara PLN UIP Nusra dan BPN tidak hanya membuka lembaran baru dalam pembangunan infrastruktur kelistrikan, tetapi juga menjadi fondasi untuk pembangunan daerah yang berkelanjutan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di Nusa Tenggara Timur.