Jakarta – PT PLN (Persero) berhasil meraih penghargaan bergengsi dalam kategori Inovasi Tata Kelola (Good Governance) pada Detikcom Awards 2024, dengan predikat ‘Terdepan sebagai Penggerak Ekonomi Kerakyatan dalam Transisi Energi.’ Penghargaan ini diberikan atas inisiatif PLN dalam mengembangkan Program Pengembangan Ekosistem Biomassa Berbasis Ekonomi Kerakyatan dan Pertanian Terpadu, yang telah berdampak besar terhadap pemberdayaan masyarakat lokal.
Program ini telah melibatkan lebih dari 250 ribu petani di seluruh Indonesia, memanfaatkan lahan kritis untuk menanam tanaman energi yang tidak hanya berfungsi sebagai bahan baku biomassa, tetapi juga sebagai sumber pakan ternak dan tambahan pendapatan bagi masyarakat. PLN melalui program ini berhasil menciptakan nilai ekonomi lebih dari Rp2 triliun, memberikan kontribusi signifikan dalam peningkatan kesejahteraan petani.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyatakan bahwa penghargaan ini adalah bukti nyata dari komitmen PLN untuk tidak hanya menyediakan energi yang ramah lingkungan, tetapi juga untuk memberdayakan masyarakat. “Kami sangat bangga atas penghargaan ini, yang menegaskan peran PLN sebagai pemimpin dalam transisi energi sekaligus penggerak ekonomi kerakyatan. Kami akan terus berinovasi agar manfaat dari program ini bisa dirasakan lebih luas,” ujarnya.
Sementara itu, Pemimpin Redaksi Detikcom, Alfito Deannova, menekankan bahwa ajang penghargaan ini dimaksudkan untuk memberikan apresiasi kepada inovasi-inovasi yang berdampak besar pada masyarakat dan lingkungan. “Kami berharap penghargaan ini dapat menginspirasi lebih banyak langkah maju dalam menciptakan solusi yang berkelanjutan,” kata Alfito.
Melalui program co-firing biomassa, PLN telah berhasil mengurangi emisi sebesar 3,2 juta ton CO2e dengan menggunakan 3 juta ton biomassa di 46 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Program ini tidak hanya mendorong transisi energi, tetapi juga membuka lapangan pekerjaan dan menciptakan ekonomi sirkular di daerah-daerah terpencil.
Ke depan, PLN menargetkan penggunaan biomassa di 52 PLTU pada tahun 2025, dengan potensi penyerapan hingga 10 juta ton biomassa per tahun. Selain itu, program ini diharapkan akan terus memberikan manfaat ekonomi bagi lebih dari 1,25 juta masyarakat dan mampu memanfaatkan 1,7 juta hektare lahan kritis yang tersebar di seluruh Indonesia.
