Mataram – Pemerintah pusat mulai merealisasikan pembangunan tiga ruas jalan strategis di Pulau Lombok melalui program Inpres Jalan Daerah (IJD) 2025. Proyek yang dikelola Satker PJN Wilayah I NTB ini dinilai strategis karena menyentuh langsung jalur transportasi utama dan kebutuhan masyarakat.
Dalam wawancara pada Jumat, 17 Oktober 2025, Kepala Satker PJN Wilayah I NTB Herlambang Zulfikar, S.T., M.M.T mengungkapkan bahwa satu proyek sudah mulai dikerjakan, yakni ruas Paok Motong – Kota Raja dengan nilai pagu Rp 27 miliar.
“Dari tiga paket IJD, satu sudah jalan. Dua lainnya sedang proses difana. Kami targetkan semua bisa jalan dalam waktu dekat,” ujarnya.
Dua ruas lainnya adalah Labuhan Lombok – Sambelia 1 dan Labuhan Lombok – Sambelia 2, dengan masing-masing nilai pagu Rp 27 miliar dan Rp 18 miliar. Panjang ruas sekitar 11 kilometer, dan dibagi menjadi dua paket agar pekerjaan lebih efisien dan tidak membebani kontraktor dalam tenggat waktu singkat.
“Kalau satu kontraktor disuruh menyelesaikan 11 kilometer dalam dua bulan, itu tidak realistis. Dengan pembagian dua paket, pekerjaan bisa fokus dan cepat,” jelas Herlambang.
Ia menambahkan, transparansi dan kecepatan menjadi prinsip utama Satker PJN Wilayah I dalam pelaksanaan proyek IJD ini. Proses difana saat ini menjadi tahapan krusial untuk memastikan pelaksanaan dapat segera dimulai tanpa hambatan administrasi.
Pemerintah berharap pembangunan ruas Labuhan Lombok – Sambelia mampu meningkatkan konektivitas wilayah Lombok Timur dan utara, memperkuat jalur logistik, serta mendukung sektor pariwisata yang terus tumbuh di kawasan tersebut.
“Ini jalur vital. Dampaknya langsung terasa oleh masyarakat. Kita pastikan proyek IJD ini tidak hanya cepat selesai, tapi juga berkualitas,” tegasnya.