“Kita tau hari ini kesejahteraan petani dan nelayan selalu menjadi PR, padahal nelayan kita mempunyai sumber daya yang tumpah ruah. Hal ini harus menjadi perhatian semua bagaimana di sektor nelayan khususnya kedepannya dibangunkan UMKM yang dapat mengolah ikan menjadi lebih bernilai,” ucap Musyafirin.
Musyafirin juga membahas perlunya kebijakan yang mendukung stabilitas harga gas, pupuk, serta hasil pertanian, terutama gabah dan jagung, yang belakangan mengalami penurunan harga yang signifikan. Ia berjanji akan berupaya untuk mendorong kebijakan yang berpihak kepada petani.

“Stabilitas harga ini harus kita atur ke dépannya, jangan sampai harga kebutuhan pokok dipermainkan, tentu hal ini harus dibarengi dengan kebijakan peraturan daerah,” kata Musyafirin.
Dalam kesempatan tersebut, Musyafirin menyampaikan keprihatinannya terkait ketidakberlakuan BPJS dan adanya beban pembayaran premi yang harus ditanggung masyarakat.
Ia mendorong adanya intervensi pemerintah untuk melakukan pemutihan terhadap tunggakan premi, serta mencontohkan program di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) yang telah membantu pembayaran premi bulanan.
“Di KSB sendiri pembayaran premi bulanan dibantu pemda, ke dépannya kita harap Pemda daerah mengadopsi langkah-langkah strategis pemda KSB untuk membangun kesehatan masyarakat,” ucapnya.
Sebagai bagian dari upayanya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, Musyafirin juga menyoroti dukungan untuk kader posyandu di KSB.
Ia menjelaskan bahwa kader posyandu di sana mendapatkan insentif sebesar 300 ribu rupiah. Selain itu, setiap posyandu dilengkapi dengan katering, terop, kursi, dan sound system untuk mendukung kegiatan seperti pekan posyandu keluarga dan pekan imunisasi nasional.