Dia menegaskan, tim medis RS Apung Laksamana Malahayati, mampu memberikan pemeriksaan kesehatan kepada 1.000 warga dalam sehari. Sementara ketersediaan obat di RS Apung tersebut, mencukupi untuk pelayanan kepada setidaknya 15.000 warga.
Semenjak diresmikan pada 10 Juni 2023 lalu oleh Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, hingga saat ini, kata Januar Siahaan, kapal RS Apung PDI Perjuangan ini telah menjangkau 11 destinasi mulai dari daerah-daerah di Pulau Sumatera, Pulau Jawa, Bali, hingga kini di Pulau Lombok.
Mendapati antusiasme masyarakat yang sangat tinggi, Januar mengemukakan, hal tersebut telah memberi suntikan semangat luar biasa bagi mereka awak kapal RS Apung. Umumnya, kata dia, warga yang datang mengeluhkan berbagai penyakit. Pada anak-anak misalnya, dikeluhkan penyakit batuk, pilek, mual, muntah, dan diare. Sementara orang dewasa, ada yang mengeluhkan beberapa bagian tubuh yang acap kali keram, asam urat, pusing, penyakit gula atau diabetes melitus, hingga kadar gula darah.
Penyakit Non Medis
Dalam kesempatan tersebut, Januar juga menyebutkan, tidak ada di antara warga yang datang mengeluhkan hal-hal yang non medis atau kondisi yang diakibatkan hal-hal yang terkait supranatural. Misalnya kesurupan, atau kondisi-kondisi supranatural semisal tetiba ada paku di dalam tubuh, atau ada sesuatu yang tidak lazim di dalam mulut dan sebagainya. Namun, begitu, bukan berarti, jika ada keluhan-keluhan seperti itu, mereka akan menolak warga yang datang.
”Kami juga sudah siapkan langkah antisipasi manakala ada hal-hal yang seperti itu dikeluhkan warga,” katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan NTB Raden Nuna Abriadi mengungkapkan, RS Apung Laksamana Malahayati milik PDI Perjuangan ini dijadwalkan berada di Pelabuhan Bangsal hingga 28 November 2023. Selanjutnya, RS Apung ini akan bergerak ke Pelabuhan Carik, masih di Lombok Utara. Namun begitu, karena pada saat tersebut bertepatan dengan dimulainya jadwal kampanye Pilpres dan Pileg, rencana sandar di Pelabuhan Carik, masih memerlukan pengurusan dokumen.
”Ada regulasi yang mengatur tentang pemanfaatan fasilitas publik milik pemerintah di masa kampanye. Ini yang sedang kami koordinasikan dengan seluruh pihak terkait saat ini,” kata politisi kawakan asal Lombok Utara yang sedang menjabat sebagai Anggota DPRD NTB ini.
Raden Nuna mengatakan, sekiranya perizinan pelayanan kesehatan RS Apung Laksamana Malahayati belum mendapat approval di Pelabuhan Carik, maka pelayanan kesehatan masih akan tetap berlanjut di Pelabuhan Bangsal, sebelum kemudian RS Apung ini bertolak menuju Labuhan Lombok untuk memulai memberikan pelayanan kesehatan cuma-cuma bagi masyarakat Gumi Patuh Karya mulai Jumat, 1 Desember 2023.
”Kami sepenuhnya siap mematuhi seluruh aturan yang terkait dengan regulasi selama masa kampanye. Rumah Sakit Apung ini adalah simbol kesetaraan dalam akses terhadap pelayanan kesehatan. PDI Perjuangan ingin membuktikan bahwa setiap individu, bahkan yang tinggal di daerah paling terpencil sekalipun, pantas mendapatkan perawatan kesehatan yang layak dan memadai,” tandas Raden Nuna.