Butuh waktu lama bagi Puan untuk bisa sampai ke dalam salah satu pasar tradisional terbesar di Kota Mataram ini. Dan di dalam pasar, para pedagang juga rupanya sudah tak sabar lapak dagangan mereka dikunjungi.
Sarah menjadi pedagang yang merasa paling beruntung lantaran lapak dagangannya dikunjungi. Senyum perempuan berhijab tersebut mengembang. Abon, kacang asing, dan olahan daging kering yang menjadi jualan lapaknya dibeli oleh Puan.
“Belanjanya Rp 250 ribu. Tapi saya dibayar Rp 400 ribu,” kata Sarah. Dengan bangga dia menunjukkan uang pembayaran Puan tersebut.
Suhairi, pedagang sayur mayur di sebelahnya juga tak kalah sumringah. Lantaran sudah berbelanja sayur-mayur saat tiba di pasar pertama kali, Puan tak berbelanja sayuran di lapak Suhairi. Tapi, dia tetap ketiban rezeki. Bisa bersalaman dengan Puan dan juga diberi uang tunai pula.
Antusiasme dan animo yang tinggi dari para pedagang dan pengunjung pasar membuat aktivitas berbelanja Puan berjalan lambat. Belum lagi sejumlah pedagang ingin lapaknya dilihat dari dekat. Tak melulu menawarkan dagangan, mereka sudah sangat senang bisa berinteraksi dari dekat dan bisa bersalaman.