Saat ini, Koperasi Lombok Tirta Raya memiliki anggota sebanyak 34 orang. Semuanya merupakan para pembudidaya yang memasok kebutuhan ikan air tawar di Gumi Tatas Tuhu Trasna.
HBK menjelaskan, mesin pembuat pakan ikan yang diserahkan kepada pembudidaya ikan air tawar tersebut memiliki kapasitas produksi hingga 400 kilogram setiap hari. Jumlah tersebut memang belum akan mampu memenuhi seluruh permintaan, mengingat para petani ikan air tawar di Kecamatan Batukliang Utara saja setidaknya membutuhkan dua ton pakan ikan di setiap harinya.
Dalam penyerahan bantuan mesin pembuat pakan tersebut, terungkap pula bahwa selama ini kebutuhan pakan ikan air tawar dipasok dari Pulau Jawa dan Pulau Bali. Untuk mendapat pakan tersebut, para pembudidaya membelinya dengan rata-rata harga di atas Rp 10.000 per-kilogramnya.
Harga pakan yang di atas Rp 10 ribu per kilogramnya tsb, membuat budidaya ikan air tawar yang dilakukan warga menjadi tidak kompetitif. Bahkan, jika pembelian pakan menggunakan sistem ijon, para pembudidaya ikan air tawar harus membeli pakan dari pemasok dengan harga antara Rp 14 ribu hingga Rp 16 ribu per-kilogramnya.
“Mesin pakan ini kami harapkan menjadi jalan keluar permasalahan yang telah lama dihadapi para pembudidaya ikan air tawar di Kabupaten Lombok Tengah. InsyaAllah, ini akan menjadi jalan bagi kemaslahatan bersama,” kata HBK.(*)