Jakarta – Dalam senyap malam dan riuh siang, ribuan petugas PLN bersiap menyongsong tugas besar: memastikan seluruh pelosok negeri tetap terang saat jutaan rakyat Indonesia menjalankan hak demokrasinya di Pilkada Serentak 2024. Ini bukan sekadar soal listrik. Ini adalah tentang menjaga harapan bangsa tetap menyala.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menuturkan bahwa persiapan ini telah dilakukan berbulan-bulan sebelumnya, melibatkan seluruh unit kelistrikan di berbagai wilayah. “Kami tidak ingin ada satu detik pun demokrasi terganggu karena pasokan listrik. Setiap langkah kami siapkan, setiap kemungkinan kami antisipasi, demi mendukung kelancaran Pilkada ini,” ungkap Darmawan dengan nada penuh semangat.
PLN menyiapkan lebih dari 81.000 personel yang ditempatkan di 1.853 posko pengamanan kelistrikan. Mereka akan berjaga selama 24 jam, meninggalkan kenyamanan rumah dan keluarga demi memastikan tugas mereka terlaksana. “Ada petugas kami di pelosok terpencil yang harus berjalan berjam-jam hanya untuk memastikan genset di sana siap digunakan. Ada pula yang di tengah kota besar, menjaga kestabilan gardu induk agar tidak satu pun rumah kehilangan cahaya,” kata Darmawan, mengenang pengorbanan timnya.
Selain personel, PLN juga mengerahkan ribuan perangkat pendukung, termasuk ratusan UPS, kabel bergerak, gardu bergerak, dan genset. Setiap alat ini telah diuji secara berkala untuk memastikan keandalannya.
Tak hanya itu, PLN juga menjalin koordinasi erat dengan Komisi Pemilihan Umum, aparat keamanan, dan berbagai pihak terkait untuk memetakan kebutuhan listrik di lokasi-lokasi vital seperti kantor KPU, tempat pemungutan suara, dan pusat penghitungan suara. Semua dilakukan dengan satu tujuan: menjaga momen penting dalam perjalanan demokrasi Indonesia tetap berjalan tanpa hambatan.
Namun, di balik angka-angka dan persiapan ini, ada kisah yang tak banyak diketahui. Kisah tentang seorang teknisi PLN di daerah terpencil yang bertahan di tengah hujan lebat untuk memperbaiki tiang listrik agar desa kecilnya tetap terang. Kisah tentang operator gardu induk yang bekerja lembur demi memastikan jaringan tetap stabil. Mereka adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang berjuang di balik layar pesta demokrasi ini.
“Kami tidak hanya menyalakan listrik. Kami menyalakan harapan. Kami ingin memastikan setiap suara rakyat bisa dihitung tanpa gangguan. Karena itulah esensi demokrasi, dan PLN bangga menjadi bagian dari perjalanan ini,” tutup Darmawan penuh emosi.
Di tangan PLN, cahaya demokrasi Indonesia tak akan padam. Dan ketika hasil Pilkada diumumkan, ada ribuan petugas PLN yang tersenyum bangga, meski nama mereka tak pernah disebut.