Jakarta – Transformasi energi menjadi agenda besar Indonesia dalam menghadapi tantangan global. Electricity Connect 2024, forum terbesar sektor ketenagalistrikan di Asia Tenggara, hadir sebagai ajang strategis untuk mempertemukan pelaku industri, investor, dan inovator guna mempercepat transisi energi.
Forum yang digelar di Jakarta Convention Center ini mengusung visi besar untuk menjadikan Indonesia sebagai pemain utama dalam energi baru terbarukan (EBT). Dalam pembukaan acara, Utusan Khusus Presiden RI untuk Energi dan Lingkungan Hidup, Hashim Djojohadikusumo, menegaskan komitmen pemerintah untuk meninggalkan ketergantungan pada energi fosil.
“Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, kami menargetkan tambahan kapasitas 100 GW pembangkit energi hingga 2040, dengan mayoritas berasal dari EBT. Transisi ini adalah kunci untuk menciptakan energi yang bersih, efisien, dan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” jelas Hashim.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung, menambahkan bahwa forum ini tidak hanya memetakan tantangan masa depan, tetapi juga mendorong terciptanya solusi konkret. “Kolaborasi di ajang ini membuka jalan bagi energi yang terjangkau, sekaligus menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat dunia,” katanya.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyebut forum ini sebagai momentum penting untuk mengonsolidasikan berbagai pihak dalam membangun ekosistem energi yang kolaboratif. “Kami ingin memastikan bahwa semua pelaku usaha dapat berkembang bersama melalui inovasi dan investasi yang mendukung transisi energi,” ujarnya.
Dengan 168 perusahaan peserta dan lebih dari 110 pembicara ahli, Electricity Connect 2024 juga diharapkan menjadi magnet investasi baru di sektor energi. Ketua Umum MKI, Evy Haryadi, optimistis acara ini akan melahirkan solusi kreatif yang mendukung target Indonesia mencapai net zero emissions.
“Electricity Connect 2024 bukan sekadar forum. Ini adalah katalisator perubahan menuju masa depan yang lebih baik, di mana energi bersih menjadi pilar pembangunan global,” tutup Evy dengan optimisme.