Sedangkan Ketua FORDAKOM Dr. H. Ahmad Syarifudin, M.A. memaparkan betapa kita membutuhkan inovasi dan adaptasi yang baik terhadap perkembangan di era 5.0, termasuk soal terobosan AI Artificial Intelligence robotik yang dapat mengganti peran manusia.
“Era 5.0 adalah sebuah kemajuan sekaligus tantangan, apalagi yang berkembang kemarin soal munculnya AI yang bersifat robotik, yang dapat mengganti peran manusia. Itu tentu kita butuh adaptasi yang bagus, serta inovasi diri.” ungkapnya.
Dr. Aep Kusnawan, M.Ag. selaku Ketua PABKI menjelaskan bahwa PABKI yang usianya 5 tahun, berdiri pada 2017 lalu membutuhkan gagasan yang konstruktif dari periode-periode, mulai pada penataan organisasi, profesi yang profesional, networking, advokasi undang-undang, sampai pada level manfaat yang dirasakan oleh masyarakat.
“Sejak berdiri tahun 2017, PABKI sudah berusia 5 tahun. Dimana selama ini PABKI akan konsen untuk pembenahan secara organisasi, profesi, networking, advokasi, dan manfaat kepada masyarakat. ” tuturnya.
Rektor UIN Mataram, dalam hal ini diwakili oleh WR 3 Dr. H. Subhan Abdullah Achim, M.A. menerangkan bahwa dengan adanya pertemuan FORDAKOM dan PABKI ini diharapkan melahirkan gagasan-gagasan layaknya mutiara yang tidak pernah terkontaminasi dengan kotoran yang ada di atas laut. Menjadi pertemuan yang positif dalam membangun peradaban ilmu layaknya laut luas.
“FORDAKOM dan PABKI kita harapkan melahirkan gagasan-gagasan mutiara yang indah dari dasar laut, dan tidak terkontaminasi dengan kotoran yang ada di atasnya. Dan itu tentu membutuhkan hati, dan pemikiran yang luas layaknya laut,” terangnya.