Fuaddi juga mengaku pihaknya sudah turun mengecek kerusakan di ruas jalan Pusuk KM 16 tersebut, untuk menindaklanjuti laporan masyarakat yang khawatir dengan kondisi jalan tersebut.
Sedangkan Rofizal, pemilik kios atau warung di samping lokasi ambruknya jalan Pusuk KM 16, menceritakan bahwa seminggu sebelum kejadian, jalur jalan Pusuk memang ramai dilalui oleh kendaraan-kendaraan dengan tonase berat.

“Karena banyak truk dengan muatan berat yang lewat, trotoar di sisi jalan menjadi terangkat. Celah yang retak di trotoar itulah, yang ketika terjadi hujan deras, dialiri air, dan lama-kelamaan karena tidak kuat akhirnya longsor,” jelas Rofizal, seraya berharap kerusakan jalan ini segera diperbaiki.
Seperti diberitakan sebelumnya, Selasa lalu (7/3), akibat curah hujan yang lebat dan lama, membuat jalur jalan Pusuk menuju Kabupaten Lombok Utara (KLU), di dekat tikungan Gunung Malang, tepatnya di KM 16, mengalami longsor.
Ruas jalan di Pusuk ini masuk dalam paket 4 Rembiga-Pemenang. Dalam proyek Perda Percepatan Pembangunan dan Pemeliharaan Infrastruktur Jalan Provinsi dengan pola pembiayaan tahun jamak 2020-2022, yang pengerjaannya dimenangkan dan dilaksanakan oleh PT PSM dan KSO dengan PT SS.
Saat ini, untuk keselamatan para pengguna jalan, maka untuk sementara kendaraan dengan tonase berat, juga diimbau agar melalui jalur alternatif Jalan Senggigi. (*)