Berkaitan dengan proses perbaikan ruas jalan yang mengalami kerusakan, akibat adanya bencana alam (hujan deras) tersebut. Pihaknya juga langsung melakukan pengukuran di area lokasi, dan meminta bantuan perencanaan dari konsultan jalan Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN), sebagai salah satu bentuk sharing ide dan gagasan perencanaan yang terbaik, untuk memperbaiki tebing jalan yang tergerus akibat air hujan tersebut.
“Sebab, jika menggunakan bronjong terasering itu sudah tidak efektif lagi dengan kondisi kontur tanah di lokasi tersebut,” terang Lies.
Pihak rekanan hari ini juga telah mulai menurunkan alat beratnya, dan akan bekerja untuk mencari tanah dasarnya. “Setelah itu, nanti pekerjaannya akan menggunakan konstruksi terasering beton, dan yang kedua menggunakan tanah yang dilapisi dengan geotekstil,” sebut Lies.
Untuk perkiraan anggaran yang akan dihabiskan untuk memperbaiki kerusakan tebing jalan itu sekitar Rp 800 juta. “Itu perkiraan sementara kami. Hitungan jelas anggarannya belum kami kalkulasi. Sumber anggarannya untuk sementara dari pihak pelaksana itu sendiri,” jelas Lies.
Sementara Ketua Komisi IV DPRD, Achmad Fuaddi mengatakan, bahwa ruas jalan Pusuk KM 16 yang ambrol ini merupakan bagian dari proyek percepatan jalan dengan sistem tahun jamak. “Diduga mengalami kerusakan akibat terjangan air yang diakibatkan adanya curah hujan yang tinggi, sehingga berdampak tergerusnya pondasi pada bahu jalan,” jelasnya.