Jakarta – Timnas Indonesia harus mengubur impian mereka untuk melangkah lebih jauh di Piala AFF atau ASEAN Mitsubishi Electric Cup 2024 setelah takluk 0-1 dari Filipina pada laga terakhir babak grup. Pertandingan yang digelar di Stadion Manahan, Solo, pada Sabtu (21/12/2024), menutup peluang tim Garuda untuk mencapai semifinal.
Pengamat sepak bola, Justinus Lhaksana, yang akrab disapa Coach Justin, memberikan pandangannya terkait performa skuad asuhan Shin Tae-yong (STY) sepanjang turnamen. Ia menyoroti kurangnya sistem permainan yang kuat dan efektif, khususnya dengan banyaknya pemain muda yang diturunkan.
“Kita kesampingkan bicara skor dari sejumlah laga di Piala AFF. Yang jelas, dari sisi permainan, Coach Shin Tae-yong (STY) gagal dalam membentuk sistem dengan pemain muda ini. Pola bermain yang diracik STY tidak terlihat,” kata Coach Justin di Jakarta, Minggu (22/12/2024).
Ia mengapresiasi performa terbaik timnas saat melawan Vietnam, di mana terlihat peningkatan dalam aspek fighting spirit dan akurasi operan. Namun, ia menyayangkan ketidakmampuan tim untuk menjaga konsistensi tersebut di pertandingan lainnya.
“Saat melawan Vietnam, terlihat fighting spirit tinggi dari sepak mula, passing jauh lebih akurat dari laga-laga sebelumnya. Tapi itu hanya di satu laga. Selebihnya, tidak ada konsistensi yang nyata,” ujarnya.
Coach Justin juga menyoroti masalah mentalitas yang memengaruhi performa timnas. Ia menilai dua kartu merah yang diterima dalam empat laga mencerminkan kurangnya ketenangan pemain dalam situasi genting.
“Para pemain timnas harus belajar lagi dari sisi ketenangan. Dua kartu merah dari empat laga itu jumlah yang terlalu banyak,” tambahnya.
Menurutnya, tugas besar lainnya adalah membentuk pola permainan yang solid, terutama mengingat tim ini diproyeksikan untuk tampil di SEA Games mendatang. Namun, minimnya persiapan melalui laga uji coba menjadi kendala serius.
“Tim ini katanya dipersiapkan untuk SEA Games, tapi saya khawatir tidak ada perubahan signifikan karena terbatasnya laga uji coba ke depan sebelum ajang tersebut. Pola bermain yang jelas harus segera dibentuk,” tegas Coach Justin.
Ia juga mengkritik tidak adanya penyesuaian strategi antara timnas senior dengan tim Piala AFF yang didominasi pemain muda, sehingga bakat pemain tidak berkembang maksimal.
“Harusnya dengan pemain yang ada kita bisa bermain lebih bagus karena para pemain yang dipanggil sejatinya memiliki bakat. Namun, saya tidak melihat perubahan atau penyesuaian taktik antara timnas senior dengan timnas Piala AFF yang mayoritas diisi pemain muda. Para pemain muda tampaknya kesulitan menjalankan strategi STY selama di Piala AFF,” jelas Coach Justin.