Lombok Barat – Aroma dapur gizi itu akan kembali menguar Senin pagi nanti.
Setelah hampir sepekan tertutup rapat karena polemik administratif, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Montong Are 2 akhirnya siap kembali beroperasi.
Dua pihak yang sempat berselisih Yayasan Agniya Pagutan Timur dan Kepala SPPG Montong Are 2 kini berjabat tangan. Sebuah kabar damai datang di akhir pekan yang panjang.
“Alhamdulillah, baru selesai di mediasi. Ada kesepakatan dapur dibuka kembali. Insyaallah Senin sudah mulai operasional,” ujar Ketua Yayasan Agniya, Hariyanto, M.H., dengan nada lega.
Malam itu, suasana mediasi berjalan hangat. Tak ada lagi suara tinggi, tak ada lagi tuding-menuding. Yang tersisa hanya satu kesadaran bersama, bahwa program Makanan Bergizi Gratis (MBG) bukan milik siapa-siapa, melainkan amanah untuk masyarakat, terutama anak-anak penerima manfaat.
Dari Konflik ke Komitmen
Kesepakatan yang dicapai bukan sekadar membuka dapur, tapi membuka kembali saluran komunikasi yang sempat tersumbat.
Baik Yayasan Agniya maupun Kepala SPPG sepakat menjaga marwah program MBG, memperkuat koordinasi, dan menyelesaikan persoalan dengan dialog.
“Kami sepakat menjalin komunikasi yang lebih baik dan selalu berkoordinasi agar setiap persoalan bisa cepat dicarikan solusi terbaik,” kata Hariyanto.
Langkah ini menjadi titik balik setelah serangkaian perbedaan pandangan terkait mekanisme operasional dan penggunaan dana program.











