Mataram – Ramai di media bahwa anggota DPR RI dari PDI Perjuangan, H Rachmat Hidayat, mengingatkan Gubernur NTB untuk menindak tegas adanya pejabat Pemprov NTB yang terlibat politik praktis.
Pernyataan Rachmat itu termuat di media, menyusul beredarnya potongan video pidato sambutan Kepala Dinas Sosial NTB, H. Ahsanul Khalik, di berbagai group WhatsApp. Potongan video itu diketahui merupakan sambutan Akhsanul saat mewakili Gubernur dalam acara halalbihalal Himpunan Masyarakat Lombok (HIMALO) di perantauan yang digelar di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Ahad (7/5/2023).
Menanggapi hal itu, Kadisos NTB, Ahsanul Khalik, mencoba mengklarifikasi bahwa apa yang beredar luas itu tidak sepenuhnya seperti yang dibayangkan. Ia menegaskan pernyataannya yang terekam di video tidak utuh.
“Saya sangat takzim dan terima kasih kepada senior kita, orang tua kita Pak Rachmat Hidayat. Apa yang beliau sampaikan saya yakini sebagai bukti cintanya beliau kepada saya sebagai penerus Sasak di masa depan. Maka atas kecintaan beliau itu saya juga mohon ijin kepada beliau untuk menjelaskan secara utuh bagaimana yang sebenarnya. Kan tidak bisa kita memahami sesuatu dari potongan video, yang ada dan beredar di medsos,” kata Ahsanul Khalik.
Dia menjelaskan, pernyataannya pada acara halalbihalal Himpunan Masyarakat Lombok di TMII sangat panjang dan itu ada awalannya dan situasi kebatinan di sana kalau yang ada di lokasi akan paham.
“Ada prolog dari orang tua kita, Miq Tjuk Sudarmadji, yang saat itu memaparkan bagaimana kita bangsa Sasak saling menghilangkan sikap dan sifat saling menjatuhkan satu sama lain. Seperti Jurakan selama ini. Kita memang Sasak ini suka sekali Jurakan. Kita orang Lombok punya tanah tapi tanah kita dikuasai orang lain, ini menjadi catatan kita bersama untuk melakukan pembenahan di masa depan. Itu kata Miq Tjuk Sudarmadji,” jelas Ahsanul.
Menurut dia, bagian itu yang kemudian menjadi salah satu hal yang dikupas dalam sambutannya.
“Saya memulai dengan apa yang tertuang dalam Al Qur’an Surat Al-Imran 103, yang artinya Dan berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliyah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara. Ayat ini saya baca lengkap. Kenapa ayat ini, karena saya menyampaikan bahwa halalbihalal yang dilaksanakan HIMALO dalam rangka kita menuju bagaimana persaudaraan Sasak dalam meraih kegemilangan seperti tema halalbihalal,” katanya.
“Saya sampaikan Sasak ini kita banyak ada yang meriku, ada yang mbe me lai, ada juga yang lito late. Ini maknanya kemudian sesuai ayat itu, Allah berikan kita kenikmatan bagaimana menyatukan hati kita lalu dengan karunia Allah kita dipersaudarakan,” urainya.
Terkait dengan apa yang disampaikan oleh Miq Tjuk Sudarmadji, pada poin “kita punya tanah tapi tanah kita dikuasai orang lain, tanah kita dimiliki orang lain, tanah kita dipegang orang lain”, Akhsanul memberikan gambaran. Dia sampaikan bahwa Gubernur NTB sangat terbuka. Bahkan dalam beberapa media baru-baru ini, Gubernur menyampaikan, ada banyak tokoh di Lombok yang bagus dan didorong maju untuk ikut kontestasi pemilihan Gubernur.