banner 728x250
NTB  

Ahmad Ikliludin: Sang Pendobrak, Mengusung Visi Kepemimpinan Kolektif Kolegial untuk PWI NTB Berkualitas

Ahmad Ikliludin. (Foto: Istimewa)
banner 120x600
banner 468x60

Ia dikenal sebagai wartawan lapangan sejati tidak banyak bicara, tapi laporannya akurat, lengkap, dan sering kali menjadi rujukan nasional.

Jurnalisme Investigatif dan Nyali Tanpa Kompromi

banner 325x300

Salah satu karya investigasi yang mengangkat nama Lop adalah pengungkapan kasus pembunuhan Sumiati, seorang gadis muda asal Desa Lebah Sempaga, Lombok Barat.

Sumiati diduga menjadi korban kekerasan oleh majikannya. Liputan investigatif Lop membongkar berbagai kejanggalan dan fakta yang luput dari penanganan awal. Kasus ini menyeret majikan Sumiati ke meja hijau hingga divonis penjara, meskipun kemudian dibebaskan di tingkat Peninjauan Kembali (PK).

Laporan itu menjadi tonggak penting keberanian media lokal dalam mengungkap ketidakadilan struktural dan Ahmad Ikliludin menjadi salah satu motor utamanya.

“Lop itu berani. Dia tidak takut diancam,” kata seorang mantan kolega redaksinya. “Tapi keberanian itu bukan nekat. Dia punya data, fakta, dan logika dalam setiap tulisannya.”

Merangkak ke Puncak: Biro ke Biro, Hingga Kantor Pusat

Perjalanan karier Lop bukan hasil loncatan instan. Ia melewati semua fase dunia jurnalistik dengan sabar dan tekun.

Tahun 2003, ia dipercaya sebagai Kepala Biro Lombok Post di Lombok Tengah

Tahun 2004, berpindah ke Post Metro

Tahun 2004–2009, menjadi Kepala Biro Lombok Post di Kabupaten Sumbawa Barat

Tahun 2009, promosi sebagai Redaktur Pelaksana Radar Lombok

Tahun 2015, diangkat menjadi Pemimpin Redaksi Radar Lombok

Tahun 2017, menjabat sebagai Pimpinan Perusahaan Radar Lombok

Tahun 2019–2024, menjabat Direktur Radar Lombok

Tahun 2024, ditunjuk sebagai General Manager Radar Lombok

Kariernya yang berlapis ini membuatnya menguasai nyaris seluruh spektrum kerja media, baik editorial maupun manajerial. Ia menjadi salah satu jurnalis daerah yang langka: berpengalaman penuh dari bawah hingga pucuk kepemimpinan.

banner 325x300