Bima – Sorot lampu, suara riuh panggung, dan gegap gempita pengunjung Festival Pesona Dana Mbojo mungkin jadi pemandangan yang menyita perhatian ribuan mata. Namun, tak banyak yang tahu bahwa di balik semarak perayaan budaya itu, ada kerja senyap dari PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (UIW NTB) yang menjadi fondasi utama berlangsungnya festival tanpa cela.
Digelar pada 10–12 Juli 2025 di Halaman Kantor Bupati Bima, festival ini menjadi bagian dari Hari Jadi Kabupaten Bima ke-385. Mengangkat tema “Dana Mbojo Menyapa – Dari Bima untuk Indonesia,” acara ini tak hanya menjadi panggung budaya, tapi juga ruang penting penguatan ekonomi lokal dan ekspresi jati diri masyarakat Bima.
PLN UIW NTB hadir bukan semata sebagai pemasok listrik, tapi sebagai penjaga keandalan, stabilitas, dan kelangsungan sebuah perhelatan yang penuh nilai. Melalui PLN UP3 Bima dan ULP Woha, dukungan penuh diberikan, termasuk penyediaan Unit Gardu Bergerak (UGB) 250 kVA dan genset mobile 100 kVA. Namun keandalan sistem utama membuat perangkat cadangan tak perlu difungsikan. Listrik mengalir mulus selama tiga hari, tanpa gangguan, tanpa interupsi.
“Setiap pancaran cahaya dan suara yang terdengar di festival ini, semuanya disokong oleh kerja PLN yang tak terlihat. Itulah makna sejati dari ‘Listrik untuk Rakyat’ yang kami usung,” ujar General Manager PLN UIW NTB, Sri Heny Purwanti.
Menurut Sri Heny, energi listrik bukan hanya urusan teknis dan angka beban, tetapi tentang memastikan setiap denyut kehidupan masyarakat bisa terus berdetak, termasuk dalam ruang budaya seperti Festival Dana Mbojo. Ia menekankan pentingnya membangun konektivitas emosional dan sosial antara infrastruktur modern dengan nilai-nilai lokal.
Di lapangan, tim teknis PLN UP3 Bima bekerja tanpa henti. Mereka memantau, mengecek, dan bersiaga di titik-titik krusial seperti panggung utama dan zona UMKM. Tak ada ruang untuk kelengahan, karena satu gangguan saja bisa memadamkan lebih dari sekadar lampu ia bisa memadamkan semangat kolektif.
Manager PLN UP3 Bima, Syaiful Hannan, menyebut keberhasilan ini bukan kebetulan, tapi buah dari perencanaan matang dan disiplin kerja. “Kami tidak hanya menjaga pasokan, tapi juga menjaga rasa percaya masyarakat bahwa PLN hadir bersama mereka,” ucapnya.
PLN juga mengambil peran lebih dengan membuka booth edukasi di lokasi. Masyarakat diberikan pemahaman tentang listrik yang aman, kemudahan layanan melalui aplikasi PLN Mobile, hingga visi besar transisi menuju energi bersih yang sedang digalakkan.
Festival Pesona Dana Mbojo adalah gambaran ideal bagaimana kolaborasi antara pemerintah daerah, masyarakat, dan BUMN dapat membangun narasi kemajuan. PLN berdiri di tengah-tengah perayaan itu, mengalirkan energi bukan hanya ke kabel, tetapi juga ke mimpi-mimpi masyarakat Bima.
