“Sebagai bagian dari pemerintah daerah, kami merasa memiliki kewajiban untuk mendukung kontingen PON NTB. Dana sebesar Rp5 miliar kami alokasikan untuk persiapan, mulai dari pra-PON hingga pemberangkatan dan perlengkapan kontingen,” ujar Kukuh.
Bank NTB Syariah menerapkan sistem pengelolaan anggaran secara transparan. Dana tidak diberikan dalam bentuk tunai, melainkan melalui pembayaran langsung kepada vendor terkait. Hal ini memastikan efisiensi dan akuntabilitas, mulai dari kebutuhan konsumsi Pelatihan Daerah (Pelatda) hingga transportasi dan perlengkapan kontingen.
Menurut Kukuh, dukungan ini bukan hanya tentang bisnis dan dividen, tetapi juga peran aktif Bank NTB Syariah dalam membawa nama baik NTB di tingkat nasional dan internasional. “Keberhasilan di PON ini bukan hanya prestasi olahraga, tapi juga promosi besar bagi pariwisata NTB. Ini menjadi sinyal positif bagi sektor lain, termasuk ekonomi dan pariwisata,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Kukuh berharap keberhasilan atlet-atlet NTB seperti Lalu Muhammad Zohri dan Ziggi bisa menjadi inspirasi bagi atlet lainnya. Ia optimis, dengan pembinaan yang konsisten, NTB akan terus mencetak atlet-atlet berbakat yang mampu bersaing di level internasional.
Bank NTB Syariah juga terlibat langsung dalam pembinaan olahraga, salah satunya cabang voli pasir. Lima atlet binaannya turut memperkuat tim voli pasir NTB, yang berhasil menyumbang salah satu medali emas di PON XXI.
Kukuh menambahkan, NTB akan menjadi tuan rumah PON XXII tahun 2028. Oleh karena itu, persiapan harus dilakukan sejak dini agar kesuksesan di PON XXI dapat berlanjut, bahkan lebih baik di masa depan.
