Mataram – Perbaikan listrik yang dilakukan secara mandiri sering kali dianggap solusi cepat, namun kenyataannya bisa menimbulkan risiko besar bagi keselamatan. Menyikapi hal ini, PLN mendesak masyarakat untuk segera menghentikan praktek perbaikan mandiri dan mengalihkan masalah kelistrikan kepada tenaga ahli bersertifikat. Sebagai bagian dari komitmen menjaga keselamatan publik, PLN juga mendorong penggunaan aplikasi PLN Mobile sebagai sarana pelaporan gangguan yang lebih aman dan efektif.
General Manager PLN UIW NTB, Sudjarwo, mengungkapkan keprihatinannya terhadap meningkatnya insiden yang diakibatkan oleh upaya perbaikan listrik yang tidak dilakukan oleh pihak berwenang. “Sering kali kita melihat masyarakat berinisiatif memperbaiki sendiri instalasi listrik di rumah tanpa menyadari risiko besar yang mengintai. Listrik bukanlah sesuatu yang bisa ditangani sembarangan. Dalam hitungan detik, tersetrum atau kebakaran bisa terjadi jika perbaikan tidak dilakukan oleh orang yang kompeten,” jelas Sudjarwo.
Ia menambahkan bahwa sistem kelistrikan rumah tangga dan industri memiliki kompleksitas yang memerlukan penanganan teknis mendalam. Salah satu bahaya terbesar adalah kelalaian dalam menangani arus listrik yang dapat menyebabkan korsleting, kebakaran, bahkan ledakan. “Kami tidak hanya berbicara tentang kerugian material di sini, tapi juga nyawa. Setiap kesalahan dalam penanganan listrik bisa memicu bencana yang lebih besar.”
PLN juga menegaskan pentingnya menggunakan tenaga teknisi yang telah memiliki sertifikasi resmi dalam setiap upaya perbaikan atau pemasangan instalasi listrik. Hal ini untuk memastikan bahwa pekerjaan dilakukan sesuai standar keselamatan yang berlaku. “Ini bukan tentang biaya lebih murah atau cepat. Ini soal nyawa dan keamanan. Menggunakan teknisi bersertifikat adalah investasi dalam keselamatan diri dan keluarga,” tambahnya.