“Kita sekarang baru ada satu yang mendapat peringkat anugerah desa wisata Indonesia (ADWI) yakni Desa Senaru diperingkat ke empat, tentu kedepan kita harapkan desa-desa lain yang mengembangkan wisata dapat memacu diri juga untuk menjadi lebih baik,”cetusnya
Dende menerangkan untuk tahun ini kepada Desa wisata yang ada masih fokus pada penguatan kafasitas SDM, meski demikian ia mengakui sejatinya sarana prasarana pendukung masih sangat dibutuhkan oleh desa wisata yang ada seperti infrastruktur jalan, toilet dan rest area berugak.
“Pembenahan sarana prasarana ini juga tentu menjadi PR kedepan kami, namun tahun ini kita fokuskan dulu untuk pelatihan, “jelasnya.
Sementara itu, Kabid PSDP Dispar Lombok Utara Wayan Subade menyampaikan pelaku wisata di Desa wisata diharapkan bisa mengemas daya tarik wisata yang ada didesa sehingga dapat menjadi sorotan wisatawan, hingga pada akhirnya bisa menjadi penopang perekonomian dimasyarakat sendiri.
“Sinergi emosional yang baik antara BUMDES, Perangkat Desa dan Pokdarwis, sangat berpengaruh dalam kemajuan desa wisata,”tuturnya
Untuk penguatan kafasitas pelaku wisata Disbudpar melalui bidang PSDP jelas Subade telah memberikan pelatihan sebanyak lima kali, dan kedepan ada tiga kali pelatihan lagi yang disiapkan, sedangkan tahun depan pun akan kembali berlanjut dengan dukungan DAK pusat.
“Pelatihan ini untuk memberikan tambahan wawasan lebih dan kecakapan ketrampilan pelaku desa wisata, sehingga kedepan bisa memberikan dampak perubahan di desa dalam konteks kemajuan baik tata kelola dan mampu membranding, mempromosikan daya tarik yang ada,”tuturnya.