“Peresmian SPLiKS berkapasitas 33.000 VA yang digunakan untuk kapal dengan rute Sape – Labuan Bajo atau sebaliknya ini menjadi bukti nyata dukungan PLN dalam mendukung aktifitas masyarakat di sektor kelautan dan perikanan, utamanya tindak lanjut upaya dalam mengimplementasikan pelabuhan bebas emisi (GreenPort),” kata Djarwo.
Kehadiran SPLiKS ini, ditambahkannya merupakan yang pertama di NTB dan menjadi bagian dari program Electrifying Marine dalam upaya PLN mendukung pengembangan Pelabuhan Ramah Lingkungan atau Green Port. Green port sendiri merupakan konsep baru pengembangan pelabuhan berkelanjutan yang terintegrasi dengan aspek kelestarian lingkungan, konservasi energi, community development, dan kepentingan ekonomi dari pelabuhan.
Saat ini SPLiKS di Pelabuhan Sape merupakan yang pertama di NTB. Selain itu, sebelumya telah ada tujuh buah Anjungan Listrik Mandiri (ALMA) yang juga hadir di pelabuhan guna memudahkan pelanggan. Perbedaan mendasar antara SPLiKS dan ALMA terletak pada penggunaannya, dimana SPLiKS hanya dipakai untuk pengisian listrik bagi kapal, sementara ALMA dengan kapasitas yang lebih kecil dapat digunakan melayani listrik untuk kebutuhan penerangan kapal, mini cold storage, serta kebutuhan tenaga listrik lainnya pada lokasi-lokasi dermaga, pelabuhan, kapal sandar, pangkalan pendaratan ikan (PPI) dan tempat pelelangan ikan (TPI).
“Melalui inovasi SPLiKS, kami ingin menghadirkan harapan melalui listrik andal yang dapat memberi manfaat serta keuntungan bagi masyarakat,” tutupnya.