Mataram – PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Nusa Tenggara Barat (NTB) mencatat tonggak baru dalam mendukung kemajuan ekonomi daerah. Hingga Oktober 2024, PLN berhasil menyalurkan tambahan kapasitas listrik hingga 11 megavolt ampere (MVA) melalui layanan pasang baru, dengan kontribusi terbesar dari sektor industri sebesar 9,3 MVA. Sementara itu, sektor bisnis menyumbang 1,6 MVA, mengukuhkan perannya sebagai pendorong ekonomi lokal.
Peningkatan ini sejalan dengan tingginya permintaan dari pelaku usaha di NTB yang terus melebarkan sayap. Selain itu, PLN NTB juga mencatat penambahan daya sebesar 4,2 MVA dari pelanggan eksisting hingga triwulan III 2024. Angka ini menunjukkan geliat optimisme para pelaku industri dalam menghadapi tantangan pasar yang semakin kompetitif.
General Manager PLN UIW NTB, Sudjarwo, menyatakan bahwa komitmen PLN bukan hanya memastikan ketersediaan listrik, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan bagi pertumbuhan ekonomi. “Kami sadar bahwa listrik bukan sekadar kebutuhan teknis, tetapi kunci utama untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing industri serta bisnis. PLN hadir untuk mendukung transformasi ekonomi NTB menuju pusat pertumbuhan baru di Indonesia,” ujar Sudjarwo.
Sudjarwo menambahkan bahwa ketersediaan listrik yang andal bukan hanya mendukung ekspansi usaha, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Dengan kebutuhan listrik yang terus meningkat, ia optimis pemerataan pembangunan akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat di berbagai wilayah NTB.
PLN NTB juga terus meningkatkan kualitas layanan melalui kemudahan administrasi, salah satunya dengan aplikasi PLN Mobile yang mempermudah pelanggan dalam pengajuan pasang baru dan perubahan daya. Langkah ini tidak hanya mempercepat layanan tetapi juga menjadikan pengalaman pelanggan lebih efisien dan transparan.
Komitmen PLN diharapkan mampu menarik lebih banyak investor untuk menjadikan NTB sebagai pusat industri dan bisnis yang kompetitif. Dengan listrik sebagai fondasi utama, PLN optimis mendorong terciptanya lapangan kerja baru, peningkatan investasi, dan percepatan ekonomi berkelanjutan di wilayah tersebut.
